Oleh : H. Ahmad Nuri
Sekretaris DPRD Kota Serang.
RAMADHAN adalah anugerah terindah bagi semua makhluk dengan dimensi hikmahnya yang tak ternilai. Keberadaan bulan ini menghadirkan semangat jihad yang mengalir dari langit menjalar ke bumi membangkitkan kesadaran untuk menciptakan perubahan kerah yang lebih baik.
Penulis sengaja memaknai Ramadhan dengan semangat jihad karena didalam ramadhan mengandung provokasi-provokasi konstruktif dalam pertarungan sengit antara hawa nafsu yang destruktif dan kebaikan dari rasa cinta yang lurus baik cinta kepada Sang Pencipta pun cinta kepada sesama.
Dua dimensi cinta inilah yang seharusnya menjadi ruh dalam setiap langkah jihad yang diambil, terlebih bagi kita yang mengemban sebagai ASN atau Birokrat dengan amanah memberikan pelayanan bagi masyarakat banyak.
E-Paper BANPOS Terbaru
Bagi Aparatur sipil negara atau birokrat, Ramadan bukan sekadar serangkaian ritual format transendental melainkan ruang pertempuran dan medan jihad dengan menunaikan tugas lebih heroik, tulus dan ikhlas kepada masyarakat.
Ramadhan bisa dimaknai sebagai bulan jihadnya para birokrat, bulan di mana pelayanan bukan lagi beban, melainkan bentuk pengabdian , bulan mengangkat senjata pelayanan yang penuh berkah. Senjata para birokrat adalah kebijakan berbasis cinta yang terus di gelorakan untuk melawan segala bentuk kemiskinan dan kebodohan serta menyangkut kebutuhan rakyat lainnya.
Jihad para birokrat berarti bekerja dengan semangat juang dengan niat berperang melawan hawa nafsu angkara yang menempel didada para birokrat dilanjutkan dengan berperang melaksanakan tugas negara dengan gagah berani bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif dengan tupoksi yang dimiliki.
Birokrat harus mampu menterjemahkan kebijakan pemimpin ke dalam aksi nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat. Birokrat harus mendeveriasi Ramadhan penuh rahmat dan menghadirkan semangat jihad melayani dan memajukan rakyat agar memiliki martabat.
Spiritualitas ramadhan yang memiliki akar sejarah indah yang didalamnya banyak kejadian heroik dalam dimensi jihad seperti kemenangan perang badar dimana puasanya dijadikan momentum konsolidasi kekuatan hingga menyemai kemenangan dalam bulan ramadhan.