SERANG, BANPOS – Perpindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kota Serang dari yang sebelumnya berada di Bank Jabar Banten (BJB) ke Bank Banten, masih menyisakan persoalan pelik. Bahkan, persoalan itu berpotensi merugikan BJB hingga ratusan miliar.
Permasalahan tersebut yakni kredit macet yang terjadi pada utang para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Serang, yang sebelum pemindahan RKUD, diambil melalui BJB. Utang tersebut sebelum pemindahan RKUD, secara otomatis terpotong setiap mereka gajian.
Akan tetapi, setelah pemindahan RKUD ke Bank Banten, kredit tersebut tidak tertagih secara otomatis. Sebab, pemotongan itu seharusnya dilakukan oleh Bank Banten sebagai pemegang RKUD, sekaligus penyalur gaji dari para ASN itu.
Sumber BANPOS menyebutkan, lebih dari setengah ASN di Pemkot Serang telah mengambil utang di BJB. Nilainya mencapai ratusan miliar rupiah. Namun dalam tiga bulan terakhir, pembayaran kredit tersebut macet. Nilainya untuk tiga bulan, hampir mencapai Rp100 miliar.
Macetnya kredit ASN dalam tiga bulan terakhir, jika tidak segera diselesaikan, berpotensi membuat Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah pada BJB di tahun 2025 meningkat.
E-Paper BANPOS Terbaru
Untuk diketahui, NPL merupakan indikator penting bagi kesehatan lembaga keuangan, karena dapat mengurangi profitabilitas dan kemampuan bank untuk memberikan pinjaman baru. NPL berdasarkan ketentuan, dibatasi maksimal pada angka 5 persen.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, BJB mencatat persentase NPL Gross sebesar 2,22 %, dan NPL Nett sebesar 1,00%. Jika dirupiahkan, NPL Gross BJB di tahun 2024 sekitar Rp2,65 triliun dan NPL Nett BJB sebesar Rp1,17 triliun.
Jika ditambahkan dengan kredit macet ASN Kota Serang, potensi peningkatan NPL Gross BJB sebesar 0,078% dari total kredit. Itu pun baru perhitungan kredit macet ASN dalam kurun waktu tiga bulan saja.
Walikota Serang, Budi Rustandi mengaku mendapat banyak aduan dari ASN mengenai potongan kredit yang sampai saat ini masih berjalan. Sebab sebelumnya, para pegawai mengambil pinjaman kredit di Bank BJB, namun karena adanya peralihan RKUD ke Bank Banten, akhirnya terkendala.