Pattimura, seorang mantan tentara, memimpin pemberontakan melawan Belanda pada 1817, yang berhasil menginspirasi perlawanan rakyat di wilayah lain. Meskipun pemberontakan ini berhasil dipadamkan, semangat perlawanan terhadap kolonialisme tetap hidup di antara rakyat Maluku.
Di sisi lain, Laut Banda juga menjadi jalur penting bagi kontak dan komunikasi dengan wilayah lain, termasuk dengan Jawa dan Sulawesi. Laut ini memungkinkan pertukaran ide, informasi, dan strategi di antara para pejuang kemerdekaan. Hal ini menunjukkan bahwa Laut Banda tidak hanya berfungsi sebagai jalur ekonomi, tetapi juga sebagai sarana penting bagi perjuangan politik dan sosial di Maluku.
Memasuki abad ke-20, terutama setelah Perang Dunia II, pergerakan kemerdekaan di Indonesia semakin menguat. Rakyat Maluku, yang telah mengalami penindasan dan eksploitasi di bawah kekuasaan kolonial Belanda selama berabad-abad, menyambut dengan antusias proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Namun, Belanda enggan melepaskan Indonesia, dan konflik pun berlanjut dalam bentuk Agresi Militer I dan II yang dilancarkan Belanda.
Pada periode ini, Laut Banda kembali berperan sebagai jalur transportasi dan komunikasi yang penting bagi para pejuang kemerdekaan di Indonesia Timur. Angkatan Laut Republik Indonesia memanfaatkan perairan ini untuk mengirim logistik dan pasukan, serta mempertahankan wilayah-wilayah strategis di Indonesia Timur dari serangan Belanda. Laut Banda menjadi salah satu medan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di wilayah timur.
Setelah kemerdekaan, peran Laut Banda tetap penting dalam konteks politik, ekonomi, dan sosial. Dalam periode ini, pemerintah Indonesia menghadapi tantangan baru dalam mengintegrasikan wilayah-wilayah di Indonesia Timur, termasuk Maluku, ke dalam negara yang baru merdeka.
Laut Banda berfungsi sebagai jalur penghubung yang vital antara Maluku dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Pengembangan transportasi laut di Laut Banda menjadi prioritas untuk memfasilitasi perdagangan dan mobilitas penduduk.
Discussion about this post