Banten Pos
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Refleksi atas Reformasi 1998: Sebuah Lompatan Besar yang Dihantui Luka Lama

Tusnedi Azmart by Tusnedi Azmart
Desember 2, 2024
in PENDIDIKAN, POLITIK
0
Refleksi atas Reformasi 1998: Sebuah Lompatan Besar yang Dihantui Luka Lama

Ridho Putra Pamungkas

Ridho Putra Pamungkas
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Untirta

Baca Juga

Tolak Calon Peserta Didik Berkebutuhan Khusus yang Daftar SPMB, Dimana Letak Inklusivitas Sekolah Inklusi di Banten?

Prodi Administrasi Negara Unpam Serang Soroti Masalah Ketimpangan Pangan

Reformasi 1998 adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah Indonesia modem. Tidak hanya mencerminkan keberanian rakyat dalam menuntut perubahan, tetapi juga mengungkap banyak luka lama yang mengakar dalam kehidupan sosial dan politik bangsa. Perjalanan menuju reformasi bukanlah proses yang sederhana; ia dibangun di atas derita, pengorbanan, dan tekad kolektif untuk memperbaiki tatanan negara.

Salah satu aspek yang tidak bisa dilupakan dari reformasi ini adalah dampak mendalam terhadap masyarakat keturunan Tionghoa. Mereka menjadi salah satu kelompok yang paling rentan selama kerusuhan besar yang mendahului reformasi. Kekerasan yang terjadi pada Mei 1998 di Jakarta, Solo, dan beberapa kota lain bukan hanya hasil dari ketegangan ekonomi, tetapi juga melibatkan sentimen SARA yang telah lama dipupuk oleh dinamika sosial-politik yang tidak sehat. Dalam konteks ini, reformasi bukan hanya soal menggulingkan rezim otoriter, tetapi juga menyembuhkan luka kolektif yang mencabik identitas bangsa.

Reformasi lahir di tengah kemerosotan Orde Baru, sebuah rezim yang selama 32 tahun mengukuhkan kekuasaan dengan retorika stabilitas dan pembangunan. Krisis ekonomi yang melanda Asia pada akhir 1990-an memperlihatkan rapuhnya sistem yang dibangun pada era tersebut.

Di balik kemegahan statistik pertumbuhan ekonomi, terdapat ketimpangan yang mencolok, korupsi yang merajalela, dan penindasan terhadap kebebasan individu. Reformasi menjadi angin segar bagi mereka yang ingin melihat Indonesia berdiri di atas pilar demokrasi yang kokoh.

E-Paper Terbaru

E-Paper BANPOS Terbaru

Namun, perjalanan reformasi tidak selalu mulus. Di satu sisi, reformasi membawa serangkaian perubahan besar, seperti otonomi daerah, penghapusan dwifungsi ABRI, dan kebebasan berekspresi yang lebih luas. Penetapan batas masa jabatan presiden, amandemen UUD 1945, dan pembentukan partai-partai baru adalah beberapa langkah konkret menuju sistem yang lebih demokratis. Di sisi lain, reformasi juga membawa tantangan baru. Melemahnya kendali keamanan dalam negeri, meningkatnya aksi kriminalitas, dan meluasnya demonstrasi adalah fenomena yang tidak bisa diabaikan. Kebijakan politik yang muncul selama periode reformasi membawa dampak yang

Page 1 of 2
12Next
Tags: FISIP UntirtaRefleksi atas Reformasi 1998Ridho Putra Pamungkas
ShareTweetSend

Berita Terkait

Nong FISIP Untirta 2025 Pecahkan Kebisuan, Dinda Suarakan Kesehatan Mental
PENDIDIKAN

Nong FISIP Untirta 2025 Pecahkan Kebisuan, Dinda Suarakan Kesehatan Mental

Juni 16, 2025
Patriarki dalam Politik Menjadi Tantangan Perempuan Indonesia
PENDIDIKAN

Patriarki dalam Politik Menjadi Tantangan Perempuan Indonesia

Desember 2, 2024
Masa Pemerintahan Adolf Hitler : Awal Karir dan Pembentukan Partai Nazi Jerman
PENDIDIKAN

Masa Pemerintahan Adolf Hitler : Awal Karir dan Pembentukan Partai Nazi Jerman

Desember 1, 2024
PENDIDIKAN

Peran Laut Banda dalam Sejarah Politik Maluku Dari Era Kolonialisme ke Era Kemerdekaan

November 26, 2024
PATTIRO Banten Didapuk Jadi NGO Paling Berdampak di Banten oleh FISIP Untirta
PERISTIWA

PATTIRO Banten Didapuk Jadi NGO Paling Berdampak di Banten oleh FISIP Untirta

Juli 24, 2024
Next Post
Sistem Politik Otoriter bikin Selamat atau Melarat?

Sistem Politik Otoriter bikin Selamat atau Melarat?

Discussion about this post

  • Tangkapan layar surat usulan peserta PKN II dari Pemprov Banten.

    Siap Isi 15 Jabatan Kosong, Pemprov Banten Usulkan 15 Calon Peserta PKN II

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viktor Gyokeres Selangkah Lagi Gabung Arsenal, Gaji Fantastis dan Siap Antar Gelar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Bawah Rezim Budi-Agis, Nanang Dinilai Tak Cocok Jadi Panglima ASN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sosok yang Digadang-gadang Bakal Jadi Sekda Kota Serang Gantikan Nanang Saefudin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Pilih Ollie Watkins Ketimbang Benjamin Sesko atau Viktor Gyokeres, Ini Risiko yang Bakal Dihadapi Arsenal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Banten Pos

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

Navigasi

  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • BANTEN POS HARI INI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

×
Jangan ketinggalan informasi! E-Paper lebih lengkap loh!
Akses gratis e-Paper BANPOS, klik di gambarnya ya!
Memuat...
Nggak Dulu