CILEGON, BANPOS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin menegaskan bahwa dengan terpilihnya Cilegon oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI sebagai pilot project laboratorium manajemen risiko, maka para pegawai dan Aparatur Sipil Negara (ASN) mencegah terjadinya korupsi.
“Penting bagi kita dan para ASN untuk terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya korupsi, serta membangun budaya kerja yang bersih, jujur, dan akuntabel. Kita harus dapat memastikan bahwa setiap keputusan dan kebijakan yang kita ambil selalu berlandaskan pada prinsip kejujuran dan transparansi,” tandas Maman pada Sosialisasi Pencegahan Korupsi dan Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Cilegon, di Aula Setda Kota Cilegon, belum lama ini.
Sebagai ASN, lanjut Maman, aparatur pemerintah harus menjadi teladan bagi masyarakat. Tidak hanya dilihat dari pencapaian kinerja, tetapi juga dari sikap dan integritasnya dalam menjalankan tugas.
“Saya berharap, setelah mengikuti sosialisasi ini, setiap ASN di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon dapat lebih memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai anti korupsi dalam setiap aspek pekerjaan, baik itu dalam pelayanan publik, pengelolaan anggaran, maupun pengambilan keputusan,” papar Maman sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Cilegon.
Dalam kesempatan itu, Maman mengajak seluruh ASN Kota Cilegon untuk memiliki tanggung jawab dalam mengemban amanah melayani masyarakat.
Hal itu karena ASN tidak hanya dituntut bisa bekerja dengan baik, tetapi juga menjaga integritas, profesionalisme, dan transparansi dalam menjalankan tugasnya.
“Korupsi adalah musuh utama yang harus kita perangi bersama, karena korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Kami berkomitmen untuk dapat melakukan pencegahan korupsi dengan mendorong tata kelola pemerintahan yang bersih serta membangun sistem pencegahan korupsi,” ungkap Maman.
Discussion about this post