BALI, BANPOS – Kabar mengenai rudal Rusia yang jatuh di sebuah desa di Polandia membuat negara anggota Group of Seven (G7) melakukan pertemuan darurat di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11). Sementara, rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) terus berjalan.
“Memang ada rapat darurat anggota G7. Namun rangkaian G20 masih berjalan sesuai jadwal dengan sedikit penyesuaian,” terang juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Rabu (16/11).
“Bagi Indonesia, ini merupakan bagian dari dinamika dalam setiap pertemuan internasional,” imbuhnya.
Negara-negara anggota G7 antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis. Semua pimpinan negara G7 hadir di KTT G20.
Lebih lanjut, kata Faizasyah, situasi di luar pertemuan memang tidak bisa diprediksi. Artinya, berbagai macam peristiwa bisa saja terjadi, meskipun seluruh pimpinan anggota G20 saat ini tengah berkumpul.
Faizasyaj menegaskan, posisi Indonesia pun tidak berubah. Pemerintah, sambungnya, terus menyerukan pihak yang masih bersebrangan untuk menemukan cara dan solusi agar terjadi sebuah perdamaian bagi dunia.
“Indonesia konsisten mengharapkan kondisi internasional yang lebih baik,” pungkasnya.
Presiden AS Joe Biden dan sejumlah pemimpin dunia lainnya akan menggelar rapat darurat di sela KTT G20 di Bali untuk membahas insiden rudal Rusia yang menghantam salah satu desa Polandia di dekat perbatasan Ukraina. Insiden ini menewaskan setidaknya dua orang.
Sebelumnya, sebuah Kementerian Luar Negeri Polandia melaporkan bahwa sebuah rudal buatan Rusia jatuh di area pedesaan Polandia, Przewodow, yang lokasinya dekat dengan perbatasan Ukraina.
“Pada pukul 15.40 (waktu setempat) di desa Przewodów di poviat Hrubieszów di Provinsi Lubelskie, sebuah rudal buatan Rusia jatuh, menewaskan dua warga Republik Polandia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, Lukasz Jasina. Tidak dijelaskan lebih lanjut jenis rudal atau dari arah mana rudal itu diluncurkan.(RM.ID)
Discussion about this post