LEBAK,BANPOS- Masyarakat Adat Kasepuhan Cibarani menggelar Upacara Adat Seren Taun sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh, dimana acara ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat adat Kasepuhan Cibarani, Kecamatan Cirinten. Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya beserta jajarannya hadir untuk melihat dan ikut memeriahkan kegiatan tersebut.
Iti mengatakan, acara Seren Taun ini adalah kegiatan yang bisa memicu gairah masyarakat untuk mempertahankan adat budaya, ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kasepuhan Cibarani yang sudah menjaga serta melestarikan adat dan tradisi.
“Pelaksanaan Seren Taun ini menjadi salah satu upaya pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya adat tradisional, dimana hal tersebut selaras dengan program pengembangan pariwisata budaya dan visi Kabupaten Lebak yaitu menjadikan Kabupaten Lebak menjadi destinasi unggulan nasional berbasis potensi lokal,” kata Iti di hadapan masyarakat adat Cibarani dan wartawan.
Iti juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kasepuhan Cibarani untuk berperan aktif dalam menjaga persatuan, kerukunan lingkungan, dan melestarikan adat istiadat yang sudah diwariskan turun temurun.
“Mari bergandengan tangan bersama membangun Kabupaten Lebak melalui pelestarian potensi keunikan adat dan budaya yang dimiliki sehingga dapat menjadi daya tarik pariwisata yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Adat Kasepuhan Cibarani, Abah Dulhani mengatakan bahwa Upacara Seren Taun bukan saja sekedar menjalankan amanah dari para leluhur tapi juga sebagai ajang untuk bersilaturahmi dan mensyukuri hasil pertanian.
“Ini bukan hanya sekedar acara pesta kampung, ini adalah wujud rasa syukur kami atas apa yang telah didapatkan, melalui rasa syukur itulah kami membangun silaturahmi kekeluargaan yang erat di lingkungan masyarakat adat,” kata Abah Dulhani.
Ia menjelaskan, Upacara Adat Seren Taun ini dilaksanakan mulai dari tanggal 3 sampai 5 Oktober 2022 dengan serangkaian acara tradisi, seperti Pertunjukan Angklung, Rasul Pare Di Leuit, Balik Taun Rendangan, Ngaremokeun, Rasul Seren Taun, dan Panandaran.
“Setiap tahun kami menjalankan amanah leluhur untuk melaksanakan tradisi (Seren Taun) ini dan semoga bisa dijalankan sesuai marwahnya,” tandasnya.(MG-01/PBN)
Discussion about this post