JAKARTA, BANPOS – Alifudin menanggapi rencana Pemerintah yang akan menaikan harga BBM. Jika jadi naik, dia yakin akan berdampak terhadap ekonomi rakyat. Sehingga target mengurangi stunting di Indonesia akan sulit tercapai.
“Rencana kenaikan BBM khususnya yang bersubsidi akan berdampak ke masyarakat bawah, yaitu dampak ekonomi, dan jumlah masyarakat miskin mungkin akan bertambah,” tutur Alifudin dalam keterangannya, Senin (29/8).
Apalagi sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2022 mencapai 26,16 juta orang.
“Kalau kemarin datanya 26 juta orang itu lumayan banyak, jadi saya sempat membaca hasil penelitian bahwa menurut Grace Fernald Anak pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah lebih berisiko mengalami stunting karena kemampuan pemenuhan gizi yang rendah, meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi,” papar Alifudin.
Alifudin juga menambahkan, bahwa ketika BBM Naik, khususnya subsidi, dugaannya akan membuat target presiden mengenai stunting sulit tercapai.
Presiden ingin angka stunting berkurang sampai 14 persen, data sebelumnya pada survei Maret 24,4 persen.
“Atau mengurangi 10 persen dengan potensi dampak bertambahnya masyarakat ekonomi rendah itu cukup berat,” tambah Alifudin.
Alifudin berharap, rencana kenaikan BBM ini dibatallan, karena akan banyak yang terkena dampak negatif.
“Kami berharap Pemerintah tidak menaikkan harga BBM khususnya yang bersubsidi, jika itu terjadi kemungkinan dampak negatif untuk semua sektor pun akan terjadi,” tutup Alifudin. (RMID)
Discussion about this post