JAKARTA, BANPOS – Tanda-tanda harga BBM akan naik semakin jelas dan semakin dekat. Salah satunya, Presiden Jokowi sudah menyiapkan dana Rp 24 triliun sebagai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak kenaikan BBM.
Keputusan menyiapkan dana bansos sebesar Rp 24 triliun itu, diambil dalam rapat khusus, di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Rapat dipimpin langsung Jokowi. Yang hadir adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Seskab Pramono Anung.
Rapat berlangsung serius. Berbagai catatan dan hitung-hitungan angka, menumpuk di atas meja. Laptop yang dibuka Budi Gunawan, Perry Warjiyo, dan Luhut, juga menunjukkan data-data. Dalam pengarahannya, Jokowi juga membeberkan data-data yang dimilikinya.
“Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial tambahan kepada masyarakat, sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun. Saya berharap, bantuan sosial ini dapat meringankan beban masyarakat yang dihadapkan pada tekanan berbagai kenaikan harga,” ucap Jokowi.
Rencananya, Pemerintah akan menyalurkan Rp 12,4 triliun dalam bentuk bansos sebesar Rp 150 ribu yang diberikan 4 kali kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat. Kemudian, Rp 9,6 triliun disalurkan kepada 16 juta pekerja yang gajinya di bawah Rp 3,5 juta per bulan, masing-masing Rp 600 ribu.
Bantuan juga tidak hanya diberikan Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah wajib memberikan bantuan. Menurut Jokowi, Pemerintah Daerah akan menggunakan anggaran 2 persen dari dana transfer umum: Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil, dalam bentuk subsidi transportasi. “Dana Rp 2,17 triliun ini, disalurkan untuk membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, sampai nelayan,” ucap Jokowi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menguatkan tanda-tanda kenaikan BBM ini. “Kami sekarang berencana menyesuaikan harga (BBM),” ucapnya, di forum RSIS Distinguished Public Lecture: Indonesia, Singapore, ASEAN and the New Asian Landscape, di Singapura, kemarin.
Discussion about this post