LEBAK, BANPOS – Ratusan guru honorer dari 28 kecamatan Kabupaten Lebak yang tergabung dalam Asosiasi Guru Honorer Pendidikan Agama Islam (AGHPAI) Lebak menggelar doa dan istighosah bersama untuk berserah diri kepada Allah sekaligus mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak agar segera mengangkat para guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK. Acara berlangsung mulai Pukul 10.00 Wib, lokasi di Kampung Karang Desa Nayagati Kecamatan Leuwidamar, Senin (27/6).
Pengurus AGHPAI Lebak, Edi Cahya Purnama dalam sambutan mengatakan, para guru honorer yang sudah mengabdi lama punya hak untuk diberikan formasi yang sama oleh pemerintah. Menurutnya, pihaknya mendorong Pemkab Lebak agar terus mendorong pemerintah pusat terkait nasib guru honorer, terutama dari jenjang PAI.
“Para guru honorer PAI ini banyak yang sudah mengabdi lama, namun kemarin yang diangkat jadi PPPK hasil seleksi Tahun 2021 Pemda hanya menyediakan formasi untuk 28 orang saja. Sedangkan jumlah sekolah SD dan SMP di kabupaten Lebak lebih dari 600 buah yang masih kosong guru PAI, ini jelas masih kekurangan., Semoga Pemkab Lebak membuka formasi lebih banyak lagi untuk guru PAI,” ujar Edi.
Dikatakannya, saat seleksi 2021 kemarin, ada sekitar 158 guru PAI yang lulus dengan nilai ambang batas (NAB) Passing Grade, namun dari jumlah itu yang diangkat cuma beberapa saja. Sisanya yang 130 lagi hingga kini masih menunggu keputusan formasi pengangkatan.
“Seleksi kemarin itu masih ada 130 guru honorer PAI yang tersisa, padahal dalam seleksi mereka sudah dinyatakan lulus dengan nilai ambang batas passing grade, namun karena formasi terbatas, SE kabupaten yang diangkatnya cuma 28 orang. Kami mohon agar segera diprioritaskan terlebih dahulu biar adil,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pada istighosah tersebut pihaknya bersama ratusan guru honorer PAI se kabupaten Lebak lainnya berharap agar diberikan kemudahan dalam perjuangan sehingga tercapai yang diharapkan. Tambah Edi, pada pembukaan rekrutmen honorer tahun 2022 atau 2023, Pemkab memfasilitasi harapan para guru PAI.
“Saat ini bersama ratusan guru honorer dari 28 Kecamatan se Lebak kita berkumpul di Leuwidamar untuk bermunajat bersama dengan doa dan istighosah. Semoga harapan kami dapat terwujud, dengan wasilah dari Pemkab Lebak agar bisa membuka kesempatan bagi kita untuk diangkat jadi guru ASN/PPPK,” papar Edi.
Sementara, Pengurus AGHPAI Provinsi Banten, Sutisna kepada BANPOS juga menyampaikan agar prioritas pengangkatan ASN/PPPK diperuntukan bagi kalangan honorer dahulu sebelum ada rekrutmen tingkat umum.
“Muatan istighosah ini tidak lain berserah diri dan berdoa agar kami diangkat menjadi guru ASN/PPPK. Kami harap untuk rekrutmen tahun 2022 dan 2023, Pemkab Lebak lebih memfokuskan pada prioritas pengangkatan honorer dahulu, karena kami ini sudah mengabdi lama dan secara usia sudah tidak bisa ikut seleksi umum. Saat ini kami kaum guru honorer hanya nunggu kebaikan pemerintah yang bisa mengakomodir harapan kami, agar semua honorer diangkat terlebih dahulu sebelum formasi untuk umum dibuka,” papar Sutisna.
Sutisna pun menyebut, agar Pemkab tidak menghapus para guru dan tenaga honorer sebelum mereka diberi pengangkatan.
“Di tahun ini dan tahun depan kami harap ada penambahan formasi untuk guru. Dengan memprioritaskan yang sudah lulus seleksi passing grade kemarin agar diangkat dulu. Dan selanjutnya diberi kesempatan untuk guru honorer berikutnya lagi. Jangan sampai ada penghapusan honorer sebelum para honorer diberi hak dan tempat yang adil,” paparnya.
Diketahui, dalam istighosah yang diikuti lebih dari 250 guru honorer PAI se Kabupaten Lebak tersebut, mereka berdzikir dan bersholawat untuk munajat buat kebaikan nasib guru honorer dan juga kemaslahatan bagi Kabupaten Lebak.(WDO/PBN)
Discussion about this post