LEBAK, BANPOS – Akibat diterjang air deras yang berasal dari bendungan saat hujan, jembatan Cijoro Bendungan yang merupakan akses jalan warga Desa Rangkasbitung Timur – Desa Pasirtanjung Kecamatan Rangkasbitung terputus.
Akibat terputusnya jembatan tersebut aktivitas warga dua desa menjadi terhambat. Ada jalan alternatif yang bisa digunakan, namun warga harus memutar dan jaraknya itu lebih jauh.
Dikatakan seorang warga Kampung Pasirbungur, Desa Rangkasbitung Timur, Jumar Winandar, Minggu (31/10).
Menurut Jumar, terputusnya jembatan Cijoro Bendungan itu akibat terjangan air deras yang berasal dari bendungan saat hujan lebat, sehingga pondasi jembatan tergerus.
“Iya akibat tendangan air dari bendungan, dan pondasi jembatan itu sepertinya tergerus air dan ambrol. Kami berharap Dinas PUPR Lebak segera memperbaiki jembatan itu agar aktivitas warga kembali bisa berjalan normal,” ucapnya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meninjau Jembatan Cijoro Bendungan yang ambrol diterjang banjir pada 28 Oktober 2021 lalu. Untuk sementara, Iti juga melarang masyarakat melintasi jembatan yang menghubungkan Sabagi dan Cijoro Bendungan sebelum selesai diperbaiki.
Saat meninjau jembatan yang ambruk, Bupati Lebak didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Santoso, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak.
Usai meninjau jembatan, mantan anggota DPR RI ini meminta kepada masyarakat untuk sementara ini tidak menggunakan jembatan tersebut untuk bepergian ke Rangkasbitung dan sebaliknya. Masyarakat diarahkan untuk menggunakan Jembatan Balida ke Rangkasbitung Barat.
Akses jalannya nanti akan dibenahi, sehingga masyarakat nyaman ketika melewati jalur alternatif ke Jembatan Balida,” kata Iti Octavia Jayabaya, Sabtu (30/10).
Dinas PUPR Lebak akan melakukan penanganan Jembatan Cijoro Bendungan dengan bentang 12 meter. Jembatan ini cukup strategis, karena menjadi penghubung ke proyek strategis nasional Waduk Karian.
Discussion about this post