PANDEGLANG, BANPOS – Dalam dua tahun terakhir, masyarakat Kampung Sukajaya, Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, tidak dapat beraktivitas dengan leluasa.
Hal itu lantaran jembatan gantung yang ada di lokasi tersebut telah rusak selama dua tahun terakhir.
Padahal, jembatan tersebut menjadi akses utama masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.
Jembatan yang dibangun pada tahun 2015 itu, mengalami kerusakan parah pada sling atau kabel kawat baja, yang menyebabkan jembatan miring.
Selain itu, pelat baja yang menjadi alas jembatan, juga sudah tidak layak untuk dipergunakan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
E-Paper BANPOS Terbaru
Jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar satu meter itu, mengalami kerusakan parah sejak banjir menerjang dua tahun lalu, dan terparah pada bulan Mei kemarin.
Selain jembatan, kontur tanah sebagai penyangga jembatan kondisinya cukup labil dan harus dibangun tembok beton.
Kondisi tersebut, disebut sudah sering disampaikan kepada Pemerintah Daerah namun belum ada tindaklanjut atau perbaikan.
Selain karena keterbatasan anggaran, kebijakan efisiensi menjadi alasan lain tidak dibangunnya jembatan itu.
Selain disampaikan kepada Pemkab Pandeglang, perbaikan jembatan juga sudah disampaikan kepada Pemprov Banten.
Namun sampai saat ini, belum ada kejelasan mengenai waktu perbaikan atau pembangunan jembatan tersebut.
Warga setempat, Eri Priatna, mengatakan bahwa jembatan gantung itu merupakan akses utama masyarakat dalam beraktivitas.
Selama dua tahun terakhir, masyarakat kerap terganggu dengan kondisi jembatan yang sudah rusak dan tidak layak dipakai.
“Sudah dua tahun dibiarkan rusak, padahal ada puluhan KK (Kepala Keluarga) yang setiap hari lewat jembatan ini. Karena kerusakan itu, aktivitas masyarakat selalu terganggu setiap harinya,” katanya, Senin (9/6).
Eri mengaku, masyarakat dan pemerintahan desa sudah sering menyampaikan permohonan perbaikan jembatan yang rusak tersebut.
Namun, sampai saat ini belum ada realisasi atas usulan yang disampaikan.
“Disampaikan sudah sering, sudah dua tahun rusaknya tetapi belum pernah ada perbaikan. Kita tentunya ingin, agar segera dilakukan perbaikan, supaya aktivitas masyarakat nggak terganggu,” ujarnya.