JAKARTA, BANPOS – Marc Marquez menunjukkan kelasnya akhir pekan ini di Grand Prix Aragon dan menutup balapan dengan torehan luar biasa yang telah 10 tahun ia nantikan.
Rider asal Spanyol itu tampil nyaris sempurna sejak hari Jumat. Ia langsung mengirimkan sinyal bahaya kepada para rivalnya dengan mencatat waktu tercepat di sesi latihan bebas, unggul hampir satu detik!
Tak diragukan lagi, Aragon adalah ‘kandang’ bagi Marquez, tapi tetap saja, kemenangan tak akan datang tanpa usaha.
Di kualifikasi, Marquez kembali unggul dari adiknya, Alex Marquez, sebagaimana yang sering terjadi sepanjang musim ini.
Meski gagal mencetak lap tercepat di Sprint Race hari Sabtu, manajemen ritme dan kecepatan Marquez tetap patut diacungi jempol.
E-Paper BANPOS Terbaru
Ducati Masih Terlalu Tangguh, Tapi Marquez Semakin Matang
Sirkuit Aragon terbukti sulit dikuasai banyak rider, tapi Ducati sekali lagi menunjukkan dominasinya.
Meski sempat kehilangan posisi terdepan di awal Sprint akibat masalah peluncuran yang tak terduga, Marquez mampu belajar cepat dan memperbaikinya di race utama pada hari Minggu.
Dilansir dari MotoGP News, Direktur Teknis Ducati, Luigi Dall’Igna, bahkan menyebut bahwa Marquez membuat keputusan ‘sangat cerdas’ dengan tidak terburu-buru dalam Sprint Race, bukti bahwa sang juara dunia enam kali kini lebih berhati-hati untuk menghindari kesalahan fatal.
Pecahkan Rekor 10 Tahun, Dominasi Total Sepanjang Akhir Pekan
Balapan hari Minggu berjalan sangat tenang bagi Marquez — tak ada drama, tak ada ancaman, dan tak ada yang mampu mendekat. Ia memimpin dari awal hingga akhir.
Menariknya, ini adalah pertama kalinya sejak GP Jerman 2015 ada pembalap MotoGP yang memimpin di semua sesi akhir pekan — latihan bebas, kualifikasi, Sprint, dan main race.
Dan ya, orang terakhir yang melakukan itu adalah Marc Marquez juga, saat masih membela Repsol Honda.
Prestasi ini menjadi penanda kebangkitan serius dari Marquez yang sempat lama terpuruk akibat cedera dan kesulitan adaptasi di masa transisi dari Honda ke Ducati.
Pesan Keras untuk Pedro Acosta?
Di Sprint Race, Marc Marquez juga terlibat kontak dengan talenta muda Pedro Acosta. Dalam salah satu duel pertama mereka secara langsung, Marquez tidak memberi ruang, bahkan sempat mengulurkan sikunya sebagai sinyal bahwa era sang legenda belum selesai.