SERANG, BANPOS – Forum Kyai Kultural Nahdlatul Ulama Banten mendesak agar penyelenggaraan Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke-V NU Provinsi Banten tahun 2025 tidak terkesan eksklusif serta berjalan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh PBNU.
Desakan itu disampaikan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Aula Masjid Kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Jumat (24/1/2025) dengan tema, ‘Menakar Nahkoda Baru PWNU Banten yang Koheren, Menuju Kemandirian dan Peradaban’.
Ketua pelaksana FGD, Didin Abdul Latif, menjelaskan bahwa diskusi tersebut digelar dalam rangka menampung pandangan-pandangan serta wawasan dari para kyai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Banten.
Selain itu juga di dalamnya turut membahas mengenai kesiapan penyelenggaraan Konferwil Ke-V NU Provinsi Banten. Mereka ingin memastikan agenda tersebut berjalan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
“Yang kedua adalah tentu warga organ Nahdliyin yang ingin melihat memastikan bahwa Konferensi Wilayah Ke-V Nahdlatul Ulama Provinsi Banten berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan tahapan-tahapan yang memang sudah diatur oleh PBNU,” katanya saat ditemui usai acara.
E-Paper BANPOS Terbaru
Didin menilai, penyelenggaraan Konferwil tahun ini ada indikasi terkesan eksklusif bila dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Karena hanya ada satu nama calon saja yang mencuat.
Padahal, kata Didin, seharusnya konferwil dapat menjadi ruang yang demokratis bagi warga Nahdliyin dalam menentukan sosok pemimpinnya. Bila kondisi ini dibiarkan terus berlarut-larut maka, menurutnya, hal itu tentu akan membuat malu warga Nahdliyin.
“Karena kami malu kalau ada indikasi bahwa kepanitiaan konferwil terkesan eksklusif, terkesan tertutup, tidak terbuka. karena ini akan dibaca warga nasional, akan dilihat warga-warga Nahdliyin di luar Banten,” ungkapnya.
Karena itu Didin ingin supaya panitia penyelenggara Konferwil membuka seluas-luasnya pendaftaran bagi warga Nahdliyin untuk maju sebagai calon kandidat di konferensi tahun ini.