Rima Fazri Ramadhani
Mahasiswi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Pamulang
Kemajuan teknologi yang begitu pesat menuntut kita untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era digital. Salah satu langkah strategis yang patut diapresiasi adalah rencana pemerintah untuk memasukkan pembelajaran koding ke dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Melalui langkah ini, anak-anak tidak hanya diperkenalkan pada teknologi, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi inovator masa depan.
Salah satu alat yang direkomendasikan dalam inisiatif ini adalah Scratch, sebuah aplikasi pemrograman visual yang dirancang khusus untuk anak-anak. Scratch memudahkan siswa untuk menciptakan animasi, permainan, dan cerita interaktif dengan cara yang menyenangkan dan sederhana. Antarmuka yang ramah anak ini mendorong mereka untuk belajar sambil bermain, menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan efektif.
Sebagai seorang mahasiswa Teknik Informatika, saya Rima Fazri Ramadhani percaya bahwa Scratch sangat cocok diterapkan di pendidikan dasar dan menengah. Penggunaan aplikasi ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep dasar pemrograman, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir logis, kreatif, dan problem solving. Dengan Scratch, siswa bisa belajar tanpa tekanan, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengeksplorasi dunia teknologi.
Namun, tentu saja, implementasi program ini tidak tanpa tantangan. Infrastruktur teknologi yang belum merata dan keterbatasan pelatihan guru adalah dua hambatan utama. Meski demikian, langkah pemerintah untuk menyediakan pelatihan yang memadai bagi guru patut diapresiasi. Dengan dukungan semua pihak, dari pemerintah, sekolah, hingga masyarakat, pembelajaran koding dapat berjalan maksimal, bahkan di daerah yang kurang terjangkau teknologi.
Program ini bukan sekadar membekali anak-anak dengan keterampilan teknis, tetapi juga membangun pola pikir kritis dan kreatif yang sangat dibutuhkan untuk masa depan. Jika generasi muda kita dapat menguasai teknologi sejak dini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan global dan menjadi pelopor inovasi.
Discussion about this post