CILEGON, BANPOS – Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg Ratih Purnamasari, menekankan pentingnya evaluasi implementasi program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Posyandu Aktif, yang telah dijalankan sepanjang tahun 2024.
“Germas merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat di masyarakat, dengan mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mendukung infrastruktur berbasis masyarakat,” ujar Kadinkes Cilegon Ratih Purnamasari beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, rapat ini evaluasi terhadap program Germas dan Posyandu Aktif dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 Tahun 2022 tentang Renstra Kemenkes.
Renstra Kemenkes ini mencakup tiga indikator utama, yaitu penerapan kebijakan Germas, keaktifan Posyandu, dan pembinaan Posyandu.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa hingga Oktober 2024, seluruh Posyandu di Kota Cilegon, yang berjumlah 395 unit, telah masuk dalam kategori Posyandu Aktif. Kriteria tersebut tercapai dengan beberapa syarat, seperti melakukan kegiatan minimal Delapan kali pelayanan dalam setahun, memiliki minimal Lima kader Posyandu, serta menyediakan layanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi, balita, dan kelompok masyarakat lainnya.
Pada 2024 Dinkes Cilegon juga membahas persiapan penerapan integrasi pelayanan kesehatan primer (ILP) di Pustu dan Posyandu.
Konsep integrasi ini berfokus pada siklus hidup dan bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh penduduk Indonesia, termasuk di tingkat kelurahan.
Namun demikian, dalam penerpan integrasi ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk keterbatasan tenaga kesehatan di Pustu dan Posyandu, kekurangan fasilitas sarana dan prasarana, serta kebutuhan pelatihan keterampilan bagi tenaga medis dan kader Posyandu.
Dalam konteks era transformasi layanan kesehatan primer, Posyandu kini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh yang mencakup seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil hingga lansia.(adv)
Discussion about this post