CILEGON, BANPOS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin mempresentasikan strategi inovatif dalam penanganan stunting yang telah diterapkan di Kota Cilegon.
Materi tersebut disampaikan pada event Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar 20204 di Aula Makarti Bhakti Nagari, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Maman menjelaskan bahwa Pemkot Cilegon melaksanakan dua startegi, yaitu intervensi gizi spesifik, yakni intervensi gizi yang berfokus pada anak selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dikelola oleh sektor kesehatan.
Selanjutnya, intervensi gizi sensitive, yakni dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dengan sasaran masyarakat umum
“Kolaborasi antar instansi merupakan langkah yang sangat penting dalam mengatasi stunting. Kami melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah dan kerjasama lintas dinas,” ujar Maman sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Cilegon.
Untuk diketahui, sejumlah dinas terkait yang terlibat penanganan stunting adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang), Dindikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), Dinsos (Dinas Sosial).
Selanjutnya Kemenag (Kementerian Agama) dan Diskominfo (Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik).
Sementara itu, Plt Kepala LAN RI, Muhammad Taufik berharap acara ini dapat menjadi wadah pertukaran pengalaman dan mendorong kerjasama antara Indonesia dan Jepang di bidang penanganan stunting dan atau lainnya.(adv)
Discussion about this post