Banten Pos
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Patriarki dalam Politik Menjadi Tantangan Perempuan Indonesia

Penulis Tusnedi Azmart
Desember 2, 2024
in PENDIDIKAN, POLITIK
Patriarki dalam Politik Menjadi Tantangan Perempuan Indonesia

Rina Purwati

Menurut Badan Pusat Statistik (2024), persentasi keterlibatan Perempuan dalam parlemen hanya mencapai 17,65% pada 2022 dan 18,82% pada 2023. Ini artinya, persentase keterlibatan Perempuan meningkat hanya 1,17%.

Lalu, apakah alasan dibalik sedikitnya keteribatan Perempuan ini? salah satu alasan besar dari kurangnya keterlibatan Perempuan ini adalah adanya budaya patriarki yang membuat Perempuan enggan atau bahkan kesulitan untuk ikut serta dalam kegiatan politik.

Baca Juga

KKM 22 UPG Gelar Bakti Sosial di Walantaka

Waduh! Eks Kepsek SMAN 4 Kota Serang Sebut Tugas TPKS Sebagai ‘Juru Damai’ Kekerasan Seksual

Sejak zaman dahulu, Indonesia merupakan negara agraris. Pertanian menjadi mata pencaharian yang ditekuni sebagian besar penduduk Indonesia. Karena itu, pekerjaan zaman dahulu biasanya merupakan pekerjaan yang menuntut fisik seperti membajak, menanam, dan memanen hasil pertanian, sehingga pekerjaan ini banyak dilakukan oleh laki-laki.

Akibatnya, laki-laki memperoleh posisi dominan karena melakukan pekerjaan yang berat, sedangkan Perempuan dipandang sebelah mata karena hanya melakukan pekerjaan domestik.

Hal ini diperburuk dengan datangnya bangsa Eropa yang melakukan kolonialisme di Indonesia. Kolonialisme sendiri merupakan tindakan mengeksploitasi sumber daya, baik itu seumber daya alam maupun sumber daya manusia. Karena itu, para Perempuan sering kali mendapat penindasan dari para penjajah.

E-Paper Terbaru

E-Paper BANPOS Terbaru

Pada masa kolonialisme, Indonesia diperlihatkan bahwa pemimpin, pebisnis, dan prajurit seharusnya merupakan laki-laki. Hal ini dikarenakan, pemimpin, pebisnis, dan prajurit bangsa Eropa didominasi oleh laki-laki. Pada masa itu pula, Pendidikan Perempuan dibatasi sehingga yang bermain peran dalam bidang politik didominasi oleh laki-laki.

Larangan bagi Perempuan untuk bersekolah dapat hilang berkat tokoh yang sangat kita kenal sebagai pelopor pendidikan Perempuan di Indonesia, yakni R.A. Kartini. Beliaulah yang menggagas emansipasi Wanita sehingga hak Wanita dalam berpendidikan dapat tercapai

Meskipun Pendidikan saat ini sudah bisa didapatkan oleh Perempuan, namun dominasi laki-laki masih terbawa hingga saat ini. Tak bisa kita pungkiri bahwa ruang gerak Perempuan dalam ruang publik masih sangat terbatas, masih banyak batasan-batasan yang diberikan kepada Perempuan untuk mulai berkarya dan memiliki karier.

Komentar ×
Page 2 of 3
Prev123Next
Tags: FISIP UntirtaPatriakrki dalam Politik Menjadi Tantangan Perempuan Indonesia
ShareTweetSend

Berita Terkait

Nong FISIP Untirta 2025 Pecahkan Kebisuan, Dinda Suarakan Kesehatan Mental
PENDIDIKAN

Nong FISIP Untirta 2025 Pecahkan Kebisuan, Dinda Suarakan Kesehatan Mental

Juni 16, 2025
Refleksi atas Reformasi 1998: Sebuah Lompatan Besar yang Dihantui Luka Lama
PENDIDIKAN

Refleksi atas Reformasi 1998: Sebuah Lompatan Besar yang Dihantui Luka Lama

Desember 2, 2024
Masa Pemerintahan Adolf Hitler : Awal Karir dan Pembentukan Partai Nazi Jerman
PENDIDIKAN

Masa Pemerintahan Adolf Hitler : Awal Karir dan Pembentukan Partai Nazi Jerman

Desember 1, 2024
PENDIDIKAN

Peran Laut Banda dalam Sejarah Politik Maluku Dari Era Kolonialisme ke Era Kemerdekaan

November 26, 2024
PATTIRO Banten Didapuk Jadi NGO Paling Berdampak di Banten oleh FISIP Untirta
PERISTIWA

PATTIRO Banten Didapuk Jadi NGO Paling Berdampak di Banten oleh FISIP Untirta

Juli 24, 2024
Next Post
Ratusan Rumah di Gunungkencana Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Gunungkencana Terendam Banjir

Discussion about this post

  • Sambut Gabriel Heinze, Fans Arsenal: Kalau Gak Juara, Kita Tim Paling Sial

    Sambut Gabriel Heinze, Fans Arsenal: Kalau Gak Juara, Kita Tim Paling Sial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Arsenal atau Man City, Ini Klub Impian Rodrygo Goes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rio Ferdinand Sebut Striker Muda Arsenal Ini Lebih Sulit Dihentikan daripada Thierry Henry

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BSU 2025 Cair Berapa Kali? Segini Total yang Kamu Dapat dan Cara Ceknya!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mourinho Bisa Bantu Chelsea Dapatkan Rp1 Triliun dari Arsenal, Ciptakan Win-win Solution Bersejarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

From the Other Side

Banten Pos

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

Navigasi

  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • BANTEN POS HARI INI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

×
Jangan ketinggalan informasi! E-Paper lebih lengkap loh!
Akses gratis e-Paper BANPOS, klik di gambarnya ya!
Memuat...
Nggak Dulu