Oleh : Rizky Hendriansyah
Mahasiswa ( Semester 1 ) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Untirta
Memahami dan mempelajari Adolf Hitler sangat penting dalam konteks politik dan sejarah global karena beliau menjadi bagian dari peristiwa penting abad ke-20. Sebagai pemimpin partai Nazi Jerman, Adolf Hitler memicu perang dunia kedua dengan invasi Polandia pada tahun 1939. Ini memicu konflik global yang melibatkan banyak negara dan membunuh puluhan juta orang.
Selain itu, kebijakan dan ideologinya sangat rasistis dan ekstrim, seperti Holocaust, yang menyebabkan genosida sistematis terhadap enam juta orang Yahudi dan jutaan orang lain. Pengaruh dan tindakan Adolf Hitler memengaruhi masa lalu dan masa kini, serta politik internasional, hak asasi manusia, dan hubungan antar negara.
Dengan memahami Adolf Hitler dan kebangkitan Nazisme, kita dapat memahami bagaimana ideologi ekstream dan kepemimpinan otoriter dapat mempengaruhi masyarakat politik dan bagaimana pencegahan teragedi serupa dapat dilakukan di masa depan atau sekarang.
Awal karier politik Adolf Hitler dimulai setelah perang dunia pertama ketika dia bekerja sebagai agen intelijen untuk Reichswehr (tantara Jerman) dan ditugaskan untuk mengawasi kelompok politik yang tidak masuk akal atau ekstream di Munchen. Anton Drexler dan beberapa orang lain mendirikan Partai Pekerja Jerman (DAP) sebelum Adolf Hitler bergabung dengannya pada tahun 1919.
Kemampuan otoritas membuatnya menonjol dan pada tahun 1920 Partai Pekerja Jerman (Deutsche Arbeiterpartei atau DAP) mengubah namanya menjadi Partai Nasional Sosialis Pekerja Jerman (Nazionalsozialistische Deustche Arbeiterpartei atau NSDAP), yang lebih dikenal sebagai partai Nazi. Pada tahun 1921, Adolf Hitler menjadi pemimpin partai tersebut setelah mengalahkan Anton Drexler dan anggota lain yang berusaha menjadi pemimpin partai dalam perebutan kekuasaan Nazi.
Dibawah kepemimpinan Adolf Hitler, Partai Nasional Sosialis Pekerja Jerman (Nazionalsozialistische Deustche Arbeterpartei atau NSDAP) mengadopsi symbol dan slogan yang kuat, yaitu swastika dan salam Hitler.
Pada bulan November 1923, Adolf Hitler berusaha menggulingkan pemerintahan Weimar dengan melakukan kudeta di Beer Hall Munchen. Kegagalan kudeta menyebabkan Adolf Hitler ditahan dan dipenjara selama hampir setahun. Selama dipenjara, Adolf Hitler menulis buku yang berjudul “Mein Kampf”, yang berisi pandangan dan ideologinya, termasuk keyakinannya tentang ras, nasionalisme, dan politik, yang kemudian menjadi dasar kebijakan rezim Nazi.
Discussion about this post