LEBAK, BANPOS – Puluhan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Lebak diberikan sosialisasi tentang penolakan perundungan atau anti bullying di lingkungan sekolah tersebut.
Para siswa diajak untuk mengenali hal-hal yang berkaitan dengan bullying. Yang mana, pada usia-usia pelajar seringkali tingkah bullying dilakukan tanpa adanya kesadaran bahwa hal tersebut merupakan jenis bullying antar siswa.
PKM Kesiswaan MIN 1 Lebak, Andri Fauzi, mengatakan bahwa perundungan atau sering disebut dengan Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhdap orang lain yang bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Kepada para siswa ia menjelaskan bahwa perundungan dipicu oleh beberapa hal, mulai dari keinginan untuk diperhatikan hingga superioritas atau dorongan untuk menunjukkan kekuasaannya.
“Individu yang menjadi korban perundungan akan mengalami trauma jangka panjang dan berdampak pada kesehatan mentalnya bahkan dapat bermuara pada perilaku self harm dan suicide,” kata Andri kepada pelajar, Senin (9/9).
Sementara itu, Kepala Sekolah MIN 1 Lebak, Pipin Bahyudin, mengatakan bahwa tujuan dari sosialisasi bullying ini untuk memberikan pemahaman terhadap peserta didik mengenai bullying dan dampak perilakunya bagi pelaku maupun korban.
Sosialisasi bullying ini juga diharapkan tidak ada perilaku bullying di lingkungan madrasah, terutama di MIN 1 Lebak, sehingga Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran teman sebayanya.
“Kegiatan Sosialisasi anti bullying ini diharapkan dapat membentuk budaya madrasah yang lebih peduli, empati, dan menghargai perbedaan dengan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak,” katanya. (MYU)
Discussion about this post