Ghoffar mengaku sudah siap menghadapi semua kompetitor yang saat ini sudah muncul termasuk petahana Helldy Agustian yang diduetkan dengan Ketua DPD PAN Kota Cilegon Alawi Mahmud.
“Owh siap, kita selalu siap dengan siapapun dan kita paham ini tidak mudah perjuangannya. Saya kira ini adalah bisa jadi satu pertumbuhan untuk kemajuan bersama di tahun-tahun berikutnya.
Ini kan sejak awal kita diberi kewenangan ditugaskan untuk koalisi dengan entitas politik namun kemudian dari semua entitas politik itu tentu dicari, disaring, dan kemudian semua dinamika yang ada di Cilegon disampaikan ke DPW dan DPP. Lalu kemudian DPP pusat kemudian memberikan suatu keputusan, saya kira ada pertimbangan-pertimbangan menurut DPP bisa jadi itulah yang perlu kita lakukan sekarang (memenangkan Pilkada Cilegon 2024),” paparnya.
Dibagian lain, Pengamat Politik dari The Sultan Center Edi M Abduh menyatakan di Pilkada Cilegon 2024 ini bakal terjadi perseteruan yang sengit antara keduanya.
“Kalau memang fenomena kesana bisa jadi juga para petugas partai, para timses juga akan membuktikan itu. Ada perang dingin jadi akhirnya timbul perseteruan konflik itu,” ungkap Edi kepada BANPOS beberapa waktu lalu.
Menurutnya, perubahan politik itu dikarenakan adanya konflik kepentingan dan muncul ide gagasan baru.
“Tinggal nanti dari petugas partai pembuktiannya, kalaupun ngga sama kondisinya 2020 sekarang kan 2024 berbeda. Karena memang PKS sendiri kan orangnya berbeda usungan dari PKS nya. Tapi perseteruan itu pasti ada,” paparnya.
Akademisi Universitas Bina Bangsa (Uniba) ini mengungkapkan jika jumlah kursi tidak menjamin kemenangan di Pilkada. Harus ada sosok calon yang kuat dan mesin partainya jalan.
“Di Pilkada berbeda. Kalaupun banyak kursinya. Karena tergantung dari gerak langkah dari timses dan relawan. Dan sosok personaliti dari masing-masing calon. Contoh kaya pilpres pak Prabowo begitu banyak relawan. Namun semua punya kans, punya peluang karena penentunya bukan kursi. Semua punya peluang tergantung dari mesin partai ditambah timses dan relawan mengakar atau tidak di konstituen,” tandasnya. (LUK)
Discussion about this post