PANDEGLANG, BANPOS – Kabar para atlet disabilitas asal Pandeglang yang merasa diabaikan padahal tengah bertarung di Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) Banten di Tangerang, disayangkan oleh pegiat disabilitas.
Pasalnya, Peparpeda merupakan ajang yang menjadi pembuktian bahwa penyandang disabilitas, juga mampu bersaing sebagaimana masyarakat pada umumnya. Namun, potensi itu disebut malah diabaikan.
Ketua Komunitas Area Disabilitas (Koreda) Banten, Adzka Azzamulhaq, mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan sikap Pemkab Pandeglang, terutama Dindikpora selaku leading sektor pembinaan atlet disabilitas, mengabaikan hak-hak dari penyandang disabilitas.
“Sungguh ironi ketika teman-teman disabilitas yang memiliki potensi di bidang olahraga, dan mengabdikan diri untuk mengharumkan nama daerahnya, malah diabaikan begitu saja,” ujarnya, Kamis (4/7).
Menurutnya, para pejabat Dindikpora Pandeglang seharusnya malu, ketika para pelajar disabilitas tetap mau dijadikan kontingen Peparpeda Pandeglang, padahal hanya diberikan bekal yang menurutnya, sangat tidak layak.
“Bayangkan jika teman-teman disabilitas merasa bahwa mereka tidak dianggap sebagaimana mestinya, lalu mereka menolak untuk menjadi kontingen Pandeglang, maka Pandeglang tidak akan mengirim kontingen sama sekali. Tapi lihat, mereka tetap berangkat meski dengan jaket tambal sulam bekas POPDA dan tanpa bekal sepeser pun,” tegasnya.
Ia mengaku, sejak mendapat berita mengenai atlet disabilitas Pandeglang yang merasa diabaikan, dirinya langsung mencari info mengenai anggaran untuk atlet disabilitas pada Dindikpora. Ia pun mendesak Dindikpora untuk secara terbuka, memberitahukan kepada publik kebenaran terkait tidak dianggarkannya kegiatan tersebut.
“Saya bertanya ke sejumlah pihak, dan ternyata informasi yang saya dapat, tidak ada anggaran untuk itu. Bahkan untuk mereka yang mendapat medali, informasinya juga tidak ada. Miris sekali bagaimana teman-teman disabilitas didiskriminasi di Pandeglang. Silakan Dindikpora buka datanya kepada publik, biar publik tahu bagaimana teman-teman disabilitas begitu tidak dianggap oleh pemerintah,” katanya.
Discussion about this post