LEBAK, BANPOS – Selama H-7 hingga H+7 lebaran, Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak menyatakan kekurangan stok darah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala UDD Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah, saat ditemui di Kantor UDD Lebak, Kamis (18/4). Firman mengatakan, saat ini krisis stok darah terjadi di seluruh PMI Provinsi Banten.
“Iya memang hingga saat ini stok darah belum stabil atau bisa disebut krisis. Ini terjadi hampir diseluruh daerah Provinsi Banten,” kata Firman.
Ia menjelaskan, stok yang signifikan mengalami krisis yakni berada di golongan darah B. Berdasarkan data dari PMI Provinsi Banten per Rabu (17/4), Kabupaten Lebak memiliki stok darah sebanyak 206 kantong dari berbagai golongan darah. Satu tingkat dibawah Kota Tangerang yang memiliki stok darah terbanyak yakni 266 kantong.
“Stok yang tersedia ini diperkirakan cukup untuk dua hari, makanya kita terus berpacu mengumpulkan para pedonor agar stok darah kita aman,” jelas Firman.
Ia menerangkan, saat ini pihaknya telah menghimbau kepada setiap rumah sakit agar mempersiapkan pendonor guna memberikan penanganan cepat untuk pasien genting yang harus segera mendapatkan transfusi darah.
“Selain itu kita juga berupaya untuk mengaktifkan kembali mobil donor darah agar masyarakat dapat dengan mudah melakukan donor darah,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga, Fahri husain, mengaku bahwa dirinya sering melakukan donor darah. Hal tersebut dikarenakan bentuk kepedulian dan jiwa sosialnya yang tinggi.
“Biasanya tiga bulan sekali saya ikut donor darah ke PMI, tau informasi kita krisis (darah) gini, insyaallah dalam waktu dekat saya akan ajak teman juga buat donor (darah),” singkatnya. (MYU/DZH)
Discussion about this post