LEBAK, BANPOS – Aliansi Pemuda Lebak Menggugat yang terdiri dari beberapa organisasi Kemahasiswaan yang ada di Lebak, memberikan ‘Rapor Merah’ kepada Polres Lebak dalam aksi demonstrasi yang digelar pada Jumat (8/12) kemarin di Mapolres Lebak.
Aliansi yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Lebak, Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Cabang Lebak, Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA), dan Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) itu menilai bahwa banyak permasalahan yang hingga saat ini tidak kunjung dituntaskan oleh Polres Lebak.
Ketua Umum HMI-MPO Cabang Lebak, Tubagus Tri Aprilyandi, mengatakan bahwa aksi tersebut dilaksanakan lantaran banyak hal yang masih belum selesai salah satunya yakni maraknya peredaran minuman keras yang merupakan fenomena sosial yang akhir-akhir ini sering terjadi di Kabupaten Lebak.
Menurutnya, peredaran miras tersebut tidak terbatas pada orang-orang dewasa saja, namun juga telah merambah pada remaja yang sebagian besar adalah pelajar.
“Itu hanya satu contoh yang memang perlu dipertanyakan keseriusan Polres Lebak dalam menegakan Hukum di Lebak,” kata Tubagus.
Ia menjelaskan, penyematan Rapor Merah bagi Polres Lebak bukan karena dasar kebencian. Namun, banyak hal yang telah diadvokasi dan dikaji kembali oleh masing-masing organisasi.
“Banyak hal yang belum selesai, Pungli, miras, mobil pasir yang overtonase dan lain sebagainya. Kami harap, ini menjadi catatan penting Kapolres Lebak,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Lebak, AKBP Suyono, mengaku menerima dengan baik atas kritikan dan masukan dari para mahasiswa Lebak ini. Menurut dia, dalam penegakan hukum di wilayah Polres Lebak, pihak ada beberapa sub bidang masing-masing.
“Semua satuan sudah bekerja sesuai bidangnya masing-masing, jika pun ada beberapa kasus belum ditangani silahkan mahasiswa memberikan data validnya kepada kami dan kami siap menindaklanjutinya,” tandasnya.
Terpisah, praktik penambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) kembali menelan korban jiwa. Pada 4 Desember lalu, seorang gurandil PETI meregang nyawa saat tengah menggali emas. Ketegasan pihak Kepolisian dalam menindak PETI pun dipertanyakan.
Discussion about this post