SERANG, BANPOS – Sampah-sampah yang menumpuk di pinggir jalan dan area publik seringkali memunculkan keprihatinan serta dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Salah satunya seperti di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang yang menggunung karena tidak kunjung dibenahi dan diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA).
Sampah yang menumpuk tersebut tidak hanya menciptakan pemandangan yang tidak indah. Lebih dari itu, dampak negatif yang dihasilkan sangat signifikan. Salah satunya adalah tercemarnya lingkungan sekitarnya. Selain itu, bau yang tidak sedap juga menjadi persoalan
serius dalam hal kesehatan masyarakat.
Dalam pantauan BANPOS di lokasi, sampah tersebut sudah menumpuk hingga hampir setinggi pagar pembatas pasar. Selain di Pasar Ciruas, sampah juga terlihat menumpuk di tempat lain, yakni di sisi jalan nasional di Kecamatan Ciruas.
Salah Satu Pedagang di Pasar Ciruas Kabupaten Serang, Saproni (25) mengungkapkan bahwa sampah yang saat ini menumpuk di depan Pasar Ciruas Tersebut sudah berhari-hari tidak kunjung diangkut tuk dibersihkan. Kirang lebih sudah ada 10 hari tidak diangkut. Dari Jumat pekan lalu (20/10 ,red), ungkapnya, Minggu (29/10).
Dirinya menuturkan bahwa akibat banyaknya sampah yang menumpuk tersebut, aktivitas berjualannya pun terganggu. Selain itu, sampah tersebut juga mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Jualan juga ini terganggu banyak sampah. Kan udah berhari-hari, banyak lalat juga karena bau juga, tuturnya.
Saproni juga menerangkan bahwa dirinya belum melihat adanya pihak yang mengecek atau memeriksa keadaan sampah yang menumpuk tersebut.
Pihak kecamatan kesini aja tidak (pasar ciruas, red). Biasanya ada Satpol PP yang datang kesini, sekarang nggak kelihatan. Nggak mau mampir, soalnya belum kelihatan sih semenjak ada sampah kaya gini, terangnya
Dirinya merasa resah dengan keberadaan sampah yang tidak kunjung terangkut tersebut. Ia juga berharap agar sampah-sampah yang saat ini menumpuk itu bisa secepatnya diangkut dan dibersihkan.
Kemudian hal serupa juga diungkapkan oleh pedagang lainnya, Mamun (52) yang menjelaskan bahwa sampah tersebut sudah semenjak jumat (pekan lalu, red) tidak kunjung diangkut. Udah ada sekitar 10 hari itu sampah tidak angkut, ujarnya.
Discussion about this post