BSI diharapkan dapat memberikan pelayanan keuangan syariah digital yang modern dan inklusif. Selain itu, terintegrasi dengan masa depan sehingga mampu menjawab seluruh daily financial needs nasabah.
“Inovasi dan upaya memperkuat layanan tersebut kami harapkan menjaga dan meningkatkan kepuasan nasabah. Sebab, kepuasan merupakan salah satu tolok ukur bagi BSI untuk terus menjaga dan meningkatkan pelayanan agar seluruh nasabah BSI bisa terus mendapatkan layanan prima dari seluruh insan BSI,” ujar Saut.
Keberhasilan transformasi digital terlihat pula dari transaksi pada kanal digital. BSI mencatat minat masyarakat terhadap penggunaan BSI Mobile yang terus meningkat. Pada periode kuartal II/2023, BSI Mobile mencatat 170,7 juta transaksi. Jumlah tersebut tumbuh 45,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun volume transaksi menembus Rp220,56 triliun, tumbuh 46,30 persen yoy.
Dia menekankan, pengembangan inovasi layanan digital menjadi salah satu fokus BSI tahun ini. BSI berupaya menghadirkan beyond banking services experience in one hand. Harapanya BSI dapat memenuhi segala kebutuhan financial, social dan spiritual nasabah.
Melalui BSI Mobile pula, perseroan berharap semakin mendekatkan diri dengan masyarakat melalui kemudahan menjangkau BSI dimana pun dan kapan pun. Saut pun menyebut bahwa transformasi digital menjadi bagian dari strategi BSI untuk terus menjaga keberlanjutan bisnis bank.
Saut menambahkan, BSI ingin menjadi bank yang yang memberikan keseimbangan antara kebutuhan finansial, sosial dan spiritual kepada nasabah kami melalui layanan keuangan digital dan pengembangan produk keuangan.
“Hal ini tentunya kami lakukan selaras dengan implementasi prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social
& Governance),” tandas Saut. (DZH/RMID)
Discussion about this post