Disampaikan Denny JA, hasil survei yang dilakukan berdasarkan satu wilayah akan berbeda ketika dibandingkan dengan skala nasional. “Tapi tentu saja, Indonesia, dari Aceh hingga Papua, jauh lebih luas dan kompleks dibandingkan DKI. Apa yang terjadi di DKI 2017 (Pilkada) belum tentu juga terjadi untuk skala Indonesia 2024 (Pilpres),” lanjutnya.
Tiga tips itu, lanjut Denny JA, bisa menjadi panduan bagi elite untuk menilai hasil survei itu kredibel atau tidak. Elit politik yang sudah kawakan, sudah terbiasa dengan kondisi itu. Memang akan beda jika polisi itu tergolong The New Kids on The Block.
“Penting bagi para elit politik, menghadapi pipres 2024, untuk lebih rileks dalam membaca hasil survei,” kata Denny JA.
“Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri,” tutup Denny JA. (RMID)
Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/nasional/192253/denny-ja-politisi-harus-lebih-rileks-menilai-survei-pilpres
Discussion about this post