PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, mulai melakukan antisipasi gagal panen alias puso. Beberapa hal yang dilakukan itu yakni, membangun sumur pantek dan memberikan bantuan sumur bor. Antisipasi ini dilakukan walaupun diklaim belum ada laporan puso yang didapatkan oleh DPKP.
Kepala DPKP Kabupaten Pandeglang, M. Nasir mengatakan, kemarau panjang yang melanda Kabupaten Pandeglang selama tiga bulan lebih menyebabkan areal pertanian mengalami kekeringan, mulai dari tingkat ringan, sedang, dan berat.
“Sawah atau areal pertanian yang mengalami kekeringan ringan, luasnya 837 hektare, kekeringan sedang 435 hektare, dan yang kekeringan berat luasnya 442 hektare. Kalau keseluruhan 1.914 hektare, tetapi belum ada kejadian puso,” kata Nasir, Rabu (20/9).
Nasir mengatakan, untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya puso, pihaknya sudah membuat beberapa sumur pantek di lokasi yang mengalami kekeringan berat. Tindakan itu sengaja dilakukan, agar tanaman padi milik para petani bisa tetap dipanen meskipun terjadi kemarau panjang.
“Kita sudah buat sumur pantek di Carita dua unit di dua titik, Carita pompa dua unit, Angsana empat unit sumur pantek dan dua unit pompa air, Cibaliung satu unit pompa, Pagelaran satu unit, Bojong pembangunan sumur dalam atau jiwa dua unit dan Mekarjaya siap satu unit,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan bantuan puluhan pompa air kepada kelompok tani (Poktan) sebagai upaya menjaga pasokan air ke areal pertanian. Bantuan itu harus digunakan untuk kepentingan pertanian bukan yang lain.
“Puluhan pompa sudah diturunkan mulai di Kecamatan Pagelaran, Cikeusik, Sobang, angsana, Carita, Cimanggu, Cibaliung, dan daerah berpotensi lainnya. Kita harapkan dengan pompa itu, air bisa tetap dipasok ke areal pertanian yang mengalami kekeringan,” paparnya.
Nasir mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar di musim kemarau para petani masih tetap bisa mengolah lahan mereka. Salah satu hal utama yang harus dilakukan yakni dengan menjaga agar pasokan air ke sawah para petani tetap ada dan mengalir.
Discussion about this post