Sementara itu, Sekertaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, mengatakan bahwa hingga hari ini sekitar 10 persen dari 117.269 pelaku usaha yang memasarkan produknya melalui digitalisasi, termasuk sebagian perajin Badui.
Saat ini, kata dia, perajin masyarakat Badui sekitar 2.000 unit usaha dengan pendapatan mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Untuk itu, pihaknya mendorong para pelaku usaha agar menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produknya.
Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan digitalisasi kepada para pelaku usaha, sehingga mereka bisa memahami broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, E-learning dan bisnis afiliasi.
Selain itu juga bagaimana cara menampilkan produksi hingga ke aplikasi media sosial, seperti Marketplace, Shopee, Lazada, Akulaku, Tokopedia, Bukalapak, Facebook, Instagram Twitter dan YouTube.
“Kami berharap semua pelaku usaha dapat memasarkan dengan digitalisasi sehingga dapat mendongkrak omzet pendapatan, ” tandasnya. (DZH/ANT)
Discussion about this post