SERANG, BANPOS – DALAM rangka memberi pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kepada kaum millenial.
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba) Kelompok 24 menggelar Seminar Hukum kepada puluhan siswa-siswi SMA Al-Khairiyah Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Sabtu (26/8).
Kegiatan Seminar Hukum ini bertemakan "Peran Millenial Pada Pemilu 2024 Dalam Memajukan Demokrasi" yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Hukum Uniba Asnawi dan Komisioner KPU Kota Cilegon Nunung Nurjanah.
Kegiatan ini dihadiri puluhan siswa-siswi SMA Al-Khairiyah Desa Kelapian, turut hadir Ketua Yayasan Al-Khairiyah Desa Kelapian, Sekretaris Desa Kelapian, Staf Desa Kelapian dan perwakilan Karang Taruna Desa Kelapian.
Dosen Fakultas Hukum Uniba Asnawi mengatakan sosialisasi yang menyasar pelajar ini terkait pentingnya peran millenial untuk mensukseskan Pemilu 2024 mendatang.
Sehingga mengetahui bahwa pelajar yang telah berusia 17 tahun memiliki kewajiban untuk memilih. “Anak SMA ini kan harus memiliki pengetahuan kepemiluan diantaranya itu terkait dengan hak pilih, jadi mereka punya hak pilih atau tidak mereka harus tahu. Jangan sampai nanti mereka sudah punya hak pilih, tetapi kemudian tidak tahu bahwa mereka punya kewajiban untuk mencoblos,” kata Asnawi, Sabtu (26/8).
Dalam kesempatan ini, kata Asnawi para pelajar juga diberikan pengetahuan terkait dengan bentuk-bentuk pelanggaran yang biasanya terjadi dalam Pemilu. Seperti pelanggaran terkait dengan netralitas, politik uang, ujaran kebencian, isu sara dan hoax.
Harapannya pesta demokrasi ini tidak menjadi ajang konflik para elit politik tertentu.
“Ini kan mulai masuk ke dalam ranah-ranah pelajar, jadi kita mencoba untuk mengantisipasi dengan memberi pemahaman/edukasi kepada pelajar bahwasanya bentuk-bentuk pelanggaran yang seperti itu, bukan hanya melanggar dalam undang-undang, tetapi memiliki dampak yang panjang di masyarakat.
Kita nggak mau nanti yang namanya pemilu notabenenya adalah pesta demokrasi, menjadi ajang konflik hanya karena kepentingan sesaat para elit politik tertentu,” jelasnya.
Discussion about this post