JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka di level Rp 15.324 per dolar AS. Rupiah melemah 0,22 persen dibanding perdagangan Jumat lalu, Rp 15.290 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia juga lesu. Dolar Hong Kong turun 0,02 persen, dolar Singapura turun 0,07 persen, yen Jepang turun 0,10 persen, ringgit Malaysia turun 0,11 persen, peso Filipina turun 0,15 persen, won Korea Selatan turun 0,26 persen, dan yuan China turun 0,30 persen. Sedangkan rupee India naik 0,05 persen dan baht Thailand naik 0,12 persen.
Mata uang negara maju juga melemah. Poundsterling Inggris stagnan, euro Eropa turun 0,02 persen, franc Swiss turun 0,09 persen, dolar Australia turun 0,12 persen, dan dolar Kanada turun 0,04 persen.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah tertekan terhadap dolar AS imbas menguatnya isu perekonomian China yang mengalami pelambatan.
“Sentimen negatif lainnya yang masihv berpotensi menekan rupiah adalah kemungkinan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) kembali menaikkan suku bunga acuan,” ujarnya, Senin (21/8).
Ia menuturkan, pelambatan ekonomi China dan peluang kenaikan suku bunga acuan AS masih menjadi faktor penekan rupiah terhadap dolar AS di awal pekan ini.
Sementara data ekonomi AS, sambung Ariston, dengan masih solidnya data tenaga kerja dan penjualan ritel, masih memberikan peluang kenaikan inflasi sehingga masih membuka potensi kenaikan suku bunga acuan AS ke depannya.
Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah berpeluang melemah ke arah Rp 15.330, dengan potensi support di sekitar Rp 15.250 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID)
Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/184860/amblas-022-persen-rupiah-dibuka-rp-15324
Discussion about this post