SERANG, BANPOS – Walikota Serang Syafrudin membela diri perihal pembangunan di Kota Serang yang dianggap belum berkualitas oleh sejumlah kalangan. Menurutnya hal itu wajar saja, sebab usia Kota Serang masih terbilang muda.
Meski banyak kalangan yang menilai pelaksanaan program pembangunan di Kota Serang belum optimal, namun politisi PAN itu mengklaim, selama di bawah kepemimpinannya capaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang sudah hampir mendekati sempurna, yakni 93 persen.
Maka dari itu di sisa waktu yang ada, Syafrudin sesumbar bahwa dirinya mampu menuntaskan janji politiknya kepada masyarakat.
“Kalau RPJMD kita sudah mencapai 93 persen. Kemudian di akhir jabatan kami ini Insyaallah paling tidak 98 persen kami sudah laksanakan. Dan Insyaallah akan diselesaikan,” tegasnya.
Oleh karenanya, Syafrudin mengatakan, di sisa masa jabatannya saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan terus melaksanakan pembangunan di Kota Serang guna mengejar sejumlah program pembangunan yang belum terlaksana.
“Dan insyaallah pembangunan akan terus berjalan, sekalipun nanti upama nya ada Pj atau pemilihan kembali, tetap Kota Serang kami menginginkan yang terbaik daripada kota/kabupaten yang lain,” ujarnya.
Kota Serang masih butuh waktu panjang untuk dapat membenahi seluruh lini sektor permasalahan yang ada. Bahkan, menurut Syafrudin, daerah lain yang terbilang sudah lama berdiri pun belum tentu berkualitas pembangunannya apalagi Kota Serang baru menginjak usia 16 tahun.
“Kalau sudah merata itu mungkin usianya sudah 100 tahun, boleh insyaallah merata. Ini usia kita baru 16 tahun, baru remaja, jadi yang ratusan tahun saja belum tentu merata. Contoh kabupaten/kota yang lain, yang ratusan tahun belum merata,” kata Walikota Serang Syafrudin saat ditemui di Gedung DPRD Kota Serang pada Kamis (10/8).
Sementara itu Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi memberikan sejumlah catatan penting terhadap capaian pembangunan Kota Serang selama duet Syafrudin-Subadri menjabat.
Namun, dari sejumlah catatan yang diberikan, hal yang paling disoroti olehnya adalah perihal penyerapan anggaran yang dirasa belum optimal.
Discussion about this post