CIGEMBLONG, BANPOS – Keberadaan jalan poros penghubung tiga desa untuk dua kecamatan di Lebak Selatan (Baksel) sudah belasan tahun tidak tersentuh perbaikan.
Disebutkan, jalan sepanjang 7 kilometer yang berfungsi menunjang perekonomian kawasan itu hingga kini sukar dilalui kendaraan karena dalam kondisi rusak parah.
Padahal, perbaikan jalan itu sudah diusulkan oleh tiga pemerintah desa setempat.
Jalan ini masuk ke Desa Sukasenang dan Ciapus di Kecamatan Cijaku dan Desa Peucangpari Kecamatan Cigemblong. Hingga saat ini warga pengguna jalan selalu mengeluh.
Salah seorang pengguna jalan yang kerap melintas untuk berdagang keliling asal Desa Ciapus, Sohari, kepada BANPOS mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Menurutnya, kesulitan melintas jika turun hujan, jalan tertutup tanah lumpur dan susah dilalui kendaraan.
“Itu panjangnya sekitar 7 kilometer pak, jalan itu sudah jadi tanah semua ditambah lubang-lubang besar. Kalau hujan motor pun susah melintas, mau jualan pun terganggu. Cari jalan lain tak ada pilihan, jadi kadang kami selaku balik lagi,” ungkapnya, Minggu (16/7).
Kepala Desa (Kades) Ciapus Kecamatan Cijaku, Asep Saepulloh, membenarkan bahwa pihaknya juga mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan tersebut, karena rusaknya sangat menghawatirkan.
“Kami prihatin sekali, karena jika jalan ini terus dibiarkan rusak, sudah jelas perputaran ekonomi masyarakat akan tersendat. Padahal kami sudah berupaya memperbaiki jalan tersebut dengan dana seadanya, tapi itu hanya sementara,” ujarnya.
Ditambahkan Asep bahwa pihaknya juga sudah mengusulkan dengan membuat proposal terkait jalan tersebut ke pemerintah daerah (Pemda) kabupaten, namun sampai saat ini belum juga dilakukan pembangunan.
“Kami sudah usulkan, padahal waktu itu kami dari tiga desa dipinta mengusulkan jalan poros penghubung tiga desa di dua kecamatan ini melalui pihak kecamatan, namun sampai saat ini belum ada kabar ke arah perbaikan. Di sini kami minta ke pihak DPMD dan PUPR Lebak agar memperhatikan kondisi jalan di kami ini, karena kalau dihitung ini sudah lebih 16 tahun tanpa sentuhan perbaikan,” terangnya.
Discussion about this post