RUMAH Kebangsaan Banten resmi dijalankan oleh kelompok Cipayung Plus Banten sebagai wadah dari 9 Organisasi Kemahasiswaan yang ada di Provinsi Banten untuk berdiskusi membahas segala problematika yang terjadi di Provinsi Banten.
Launching Rumah Kebangsaan Banten dihadiri oleh Polda Banten, Kesbangpol Provinsi Banten, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten, dengan pemotongan pita secara simbolis di Rumah Kebangsaan Banten yang berlokasi di Perumahan Banjarsari Permai, Cipocok, Kota Serang, Banten. Kamis (15/6).
Dalam peresmian ini, Wakapolda Banten Brigjen Pol H. M. Sabilul Alif yang hadir mewakili Kapolda Banten mengatakan terbentuknya Rumah Kebangsaan Banten yang digagas oleh mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus, dapat dijadikan tempat atau wadah bagi para pemuda dan mahasiswa Indonesia berdiskusi memecahkan masalah terkait isu-isu terkini. Serta, menggagas konsep untuk terus menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan, sehingga tidak menimbulkan disintegrasi di masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan adanya Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Banten ini, harapan-harapan, keinginan-keinginan, suara-suara dari pemuda dapat di wadahi itu yang paling penting,” Ucap Wakapolda Banten Brigjen Pol M. Sabilul Alif.
Kemudian Sabilul berpesan kepada Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus agar bisa menjadi mitra bagi Polda Banten dan Pemerintah Provinsi Banten untuk mencegah serta mematahkan segala bentuk kejahatan agar terciptanya keamanan di masyarakat.
“Kami sudah berikan dukungan penuh semoga dapat di manfaatkan sebaik mungkin dan saya siap terlibat serta berbagi ilmu kepada rekan rekan demi kemajuan kita bersama,” tambahnya.
Di Tempat yang sama Indra selaku Ketua DPD GMNI yang juga menjabat sebagai Ketua Cipayung Plus Banten mengatakan jika sembilan OKP yang membentuk Rumah Kebangsaan ini memiliki VISI dan MISI yang sama untuk membangun Provinsi Banten dengan cara yang lebih elegan mengikuti perkembangan digitalisasi dan informasi di Indonesia.
“di Rumah Kebangsaan ini adalah tempat kami berkreasi, didalamnya juga ada tempat Podcast yang sengaja dibuat untuk mengundang para narasumber. Kalau di era digital seperti ini kan enak kita bisa kritis yang solutif, jadi jika ada masalah di bidang pendidikan kita undang dinas pendidikan untuk membahas permasalahan itu dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Indra.
Discussion about this post