MERAK, BANPOS – Kebakaran Kapal Motor Penumpang (KMP) Royce I di tengah laut Perairan Merak diduga bermula dari bus. Kapal berangkat dari dermaga reguler Pelabuhan Merak untuk menuju ke Pelabuhan Bakauheni pada pukul 13.00 WIB.
Menurut seorang penumpang kapal, Mochammad Jihad, bus tersebut berpelat merah. Saat berada di dalam kapal, kondisi bus terus menyala. “Sempat ditegur untuk mematikan mobil, tapi enggak mau dengar,” kata pria berusia 30 tahun ini di ruang tunggu ASDP Pelabuhan Merak, Sabtu (6/5) malam.
Jihad menduga bus mengalami korsleting listrik sebab saat itu klakson bus terus menyala. “Itu sopir sempat mencabut kabel aki juga,” ucapnya.
Saat kebakaran sopir bus langsung menghilang, Jihad juga sempat mencari-cari sopir. “Kami sampai teriak-teriak nyari sopir,” ujarnya.
Kemudian dikatakan penumpang asal Jakarta menuju Palembang ini juga mengungkapkan sempat terdengar ledakan dari ban. “Sumber api mah jelas dari bus berpelat merah,” katanya.
Penumpang lainnya, Amrizal sedang tertidur saat mendengar kejadian dirinya langsung panik. “Saya bangun itu karena panas, karena saat itu saya tidur di dalam mobil,” ujarnya.
Amrizal mengaku tak mengetahui pasti pelat nomor bus yang terbakar karena saat api membesar dia langsung kabur. “Mobil saya pasti habis itu terbakar semua karena mengangkut pembalut,” ucapnya.
Menurut penumpang lainnya, Ujang Arif (40), kebakaran tersebut diduga berasal dari sebuah mobil. “Awalnya keluar asap kecil, kurang dari 10 menit langsung besar asapnya,” katanya di Pelabuhan Merak, Sabtu petang.
Menurut Ujang, saat itu para penumpang berteriak-teriak kebakaran. Dia yang sedang meminum kopi langsung beranjak untuk melihat api. “Kita kan di atas, itu di bawah udah keluar asap pekat. Kalau api mah enggak terlalu besar cuma asap doang tebal,” ucapnya.
Sekitar 30 menit setelah KMP Royce 1 terbakar, petugas baru tiba untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang. “Kami kemudian dievakuasi,” ujarnya.
Penumpang lain, Rily (35), mengaku panik saat kebakaran terjadi. Dia pun langsung berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri. “Pas saya ke bawah dilarang karena ternyata ada mobil yang terbakar. Saya tidak melihat kondisi mobilnya,” katanya.
Rily menceritakan, awalnya kapal saat itu baru saja berlabuh dari Pelabuhan Merak sekitar 15 menit. Saat diatas kapal, ia bersama keluarganya tengah mendengarkan petugas kapal yang sedang memperagakan penggunaan baju pelampung untuk keselamatan penumpang. Tak lama, terdengar kabar dari lantai bawah tepatnya di parkir kendaraan terdapat kebakaran.
“Kira-kira baru 15 menit berangkat, pas awak kapal memperagakan baju pelampung, tiba- tiba ada kabar terjadi kebakaran di bawah dan langsung bunyi sirine,” ujarnya saat di Pelabuhan Merak.
Belum selesai petugas memberi penjelasan tentang penggunaan baju pelampung, kata Rily, penumpang sudah langsung panik. “Belum sempat awak kapal selesaikan penjelasan tersebut, penumpang sudah ribut. Penumpang langsung teriak-teriak, nangis, dorong-dorongan. Ambil baju pelampung,” ungkapnya.
Rily mengaku tak mengetahui persis penyebab kebakaran tersebut, namun saat asap hitam tebal masuk ke area penumpang. “Kepulan asap dari samping. Kita mencium. Api tidak melihat, kepulan asap hitam ada,” ujarnya.
Seketika saat itu penumpang langsung dievakuasi. Satu persatu menggunakan baju pelampung. Kemudian dievakuasi ke kapal penyeberangan lain yang datang menolong. “Ibu-ibu, anak-anak panik semua. Langsung dievakuasi pakai sekoci. Mereka setelah pakai pelampung, langsung ada yang dibawa ke kapal yang dekat. Kita langsung pindah semua,” terangnya.
Rily mengaku, saat evakuasi kakinya mengalami luka-luka karena terbentur besi. Meski selamat bersama keluarganya, namun saat evakuasi ada dua orang keluarganya yang terpisah karena sedang dirawat ke rumah sakit. “Alhamdulillah semua selamat. Tinggal 2 orang lagi yang dirawat di rumah sakit. Bibi dan suami bibi kami,” pungkasnya.
Diketahui, petugas gabungan saat ini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kasus kebakaran KMP Royce 1. Di mana, KMP Royce 1 terbakar di Perairan Merak pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Kebakaran terjadi pada KMP Royce saat berlayar dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.
Beruntung, semua penumpang dan kru kapal KMP Royce 1 selamat dan telah berhasil dievakuasi.
Saat ini, KMP Royce 1 sudah sandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak untuk dilakukan pemeriksaan oleh berbagai pihak seperti Kemenhub RI, Polri dan beberapa instansi lain yang berwenang. Kondisi api di KMP Royce 1 telah padam. Diduga, penyebab kebakaran KMP Royce 1 bermula dari bus pelat merah yang diduga milik salah satu instansi Kementerian di Republik Indonesia.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro menduga penyebab kebakaran dari bus sedang.
“Sampai saat ini kami masih menduga, datangnya kebakaran dari bus sedang. Iya (bus pelat merah),” kata Handjar, Minggu (7/5).
Kemudian Handjar menjelaskan, jumlah penumpang KMP Royce 304 orang dan kru sebanyak 32 orang. “Berdasarkan lampiran manifes yang dilaporkan Syahbandar, jumlah penumpang 304, krunya 32, jadi semua selamat tidak ada korban jiwa,” paparnya.
Ada korban yang sesak nafas sudah tertolong. Jumlah kendaraan 79 unit terdiri dari bus, truk dan mobil pribadi. “Jumlah kendaraan 79,” katanya.
Kemudian Handjar memastikan semua kapal yang beroperasi sudah di ramp check. “Dari sisi kapasitas tidak terlampaui. Kapal ini bisa mengangkut 144 kendaraan, ini mengangkut hanya 79,” ujarnya.
Dikatakan Handjar penyebab kebakaran saat ini masih diselidiki. “Saya tidak bisa menyimpulkan human error atau kesalahan teknis, hasil audit yang menentukan,” tandasnya.
Dibagian lain, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Merak memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kebakaran KMP Royce terjadi sekitar 15.45 WIB. Pasca insiden terjadi, Penumpang KMP Royce kemudian dievakuasi. Sejumlah kapal penyeberangan yang melintas di Lintasan Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni itu turut membantu evakuasi.
Ketua Gapasdap Cabang Merak Togar Napitupulu membenarkan jika penumpang dievakuasi oleh kapal-kapal penyeberangan yang melintas.
“Kurang lebih 5 kapal, kapal terdekat lakukan evakuasi,” ujar Togar saat di Dermaga IV saat tengah mengevakuasi penumpang.
Togar memastikan seluruh penumpang KMP Royce selamat. “Penumpang semua selamat. Nggak ada korban jiwa,” tandasnya.(LUK/PBN)
Discussion about this post