JAKARTA, BANPOS – Dua kandidat ketua Umum PSSI, Erick Tohir dan LaNYalla Mattaliti sama-sama menjanjikan pembenahan sepakbola di Indonesia. Sepakbola yang bersih dan professional, diyakini bakal membuat olehraga paling populer di Indonesia itu lebih berprestasi.
Setelah resmi mendaftarkan diri sebagai caketum PSSI, Erick langsung gaspol. Ia gerilya menemui sejumlah pemangku kepentingan dan pecinta sepakbola, untuk mendengar banyak hal sebagai bahan bersih-bersihnya. Ada banyak pemangku kepentingan yang sudah ditemui Erick. Mulai dari perwakilan voters, klub, suporter, hingga Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI.
Dalam pertemuan itu, telinganya dibuka lebar-lebar. Ia mendengar banyak masukan dan informasi terkini seputar PSSI dan dunia sepakbola Tanah Air. Erick berharap, dari info dan masukan tersebut, ia dapat meramu kebijakan yang presisi dan langsung ke sumber permasalahannya.
“Saran-saran voters penting untuk memahami apa saja yang perlu diperbaiki,” kata Erick, di akun Twitternya, kemarin.
Menurutnya, prinsip utama yang harus dipegang adalah sepak bola harus bersih dan profesional, agar berprestasi. Itu adalah kunci dalam memajukan persepakbolaan Tanah Air. “Saya semakin yakin, membenahi PSSI memang butuh nyali,” lanjutnya.
Cuitan Erick itu langsung menyita perhatian banyak pecinta sepak bola. Hingga berita ini ditulis, cuitan tersebut sudah dilihat lebih dari 193 ribu kali, 2.722 suka, 418 retweet dan 614 komentar.
Sejauh ini, Erick dikabarkan telah mengantongi dukungan dari 60 voters dari total 87 anggota PSSI. Itu terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, dan 16 kesebelasan Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Indonesia.
Terpisah, Bakal calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yakin sepak bola Tanah Air bisa tumbuh mandiri dan berkembang jika ia terpilih menjadi Ketum PSSI periode 2023-2027.
“Saya memastikan industri sepak bola harus tumbuh mandiri dan fair. Tidak boleh ada kartel di sepak bola Indonesia yang milik rakyat ini,” ujar LaNyalla dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/1).
Discussion about this post