JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,23 persen ke level Rp 15.004 per dolar AS dibanding penutupan kemarin di level Rp 14.970 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,08 persen, baht Thailand minus 0,01 persen, peso Filipina turun 0,17 persen, won Korea Selatan melemah 0,21 persen, yuan China melonjak 0,59 persen, dolar Singapura 0,02 persen dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,06 persen ke level 101,96. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,28 persen ke level Rp 16.259, terhadap poundsterling Inggris minus 0,35 persen ke level Rp 18.519, dan terhadap dolar Australia melemah 0,15 persen ke level Rp 10.565.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan dolar AS menjelang serangkaian pertemuan bank sentral pekan ini. “Ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang dovish dibandingkan dengan rekan-rekan yang lebih hawkish, dan Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga dan bahwa suku bunga tidak harus naik setinggi yang dikhawatirkan sebelumnya,” ungkap Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa (31/1).
Menurutnya, The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 25 basis poin penurunan dari kenaikan 50bp dan 75bp yang terlihat tahun lalu, sementara pengamat pasar mengatakan Bank of England dan Bank Sentral Eropa kemungkinan akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50bp.
Ibrahim memproyeksi, pergerakan nilai tukar rupiah berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 14.950 – Rp 14.990 per dolar AS.(RMID)
Discussion about this post