LEBAK, BANPOS – Sedikitnya ada 53 titik area di Kabupaten Lebak dilaporkan masih blank spot atau belum tercover jaringan sinyal komunikasi. Blank spot itu untuk semua jaringan komunikasi analog juga untuk jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet.
Seperti dikemukakan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) dan Rakerda Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Provinsi Banten, di Hotel Karisma, Rangkasbitung baru-baru ini.
Dikatakan Bupati, bahwa sinyal komunikasi sudah merupakan kebutuhan primer. Dengan sinyal komunikasi masyarakat mudah mendapatkan berbagai informasi dalam hitungan menit. Dengan sinyal komunikasi masyarakat bisa melakukan komunikasi dengan berbagai relasi dan bisa ‘berselancar’ ke berbagai belahan dunia, hanya dalam sebuah genggaman android.
“Saat pandemi covid tahun lalu dan diberlakukan belajar dalam jaringan (daring), namun sebagian anak-anak sekolah SD, SMP dan SLTA di beberapa wilayah Kabupaten Lebak tidak bisa belajar secara maksimal. Karena tak ada sinyal. Para guru pun terpaksa menjemput anak-anak, mencari daerah yang ada sinyal, dalam rangka terselenggaranya proses KBM. Tapi itu pun tidak maksimal,” ungkap Iti.
Iti menyebut, daerah blank spot di Kabupaten Lebak meliputi beberapa area, seperti Kecamatan Gunung Kencana, Cigemblong, Cilograng, Cirinten, Bojong Manik, dan beberapa daerah lainya.
“Bahkan di Kecamatan Malingping dan sepanjang pantai dari dari sejak Bagedur hingga Sawarna, yang diproyeksikan sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Lebak di kancah nasional, juga terkendala blank spot,” terang Iti.
Kepala Desa Sukamanah Kecamatan. Malingping, Alek, mengaku sering mendapat keluhan dari para wisatawan yang bertandang ke destinasi pantai Bagedur.
“Iya kita juga sering mendapat keluhan soal jaringan. Para wisatawan tidak bisa melakukan komunikasi dengan keluarga dan relasi. Saat lebaran Idul Fitri lalu misalnya, jumlah wisatawan selama tiga hari libur lebaran mencapai 75.557 orang,” ungkap Alek.
Terpisah, Manajer Area Jabodetabek PT Inti Bangun Sejahtera (PT IBS) sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, Mochammad Ade Gufron saat dihubungi via telepon mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan provider selular dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat Kabupaten Lebak tersebut.
“Insyaallah, saya akan menyampaikan dalam forum rapat bersama provider, perihal banyak area blank spot di wilayah Kabupaten Lebak dan akan segera teratasi,” janjinya.(WDO/PBN)
Discussion about this post