Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah mengatakan, terdeteksinya salah satu Perdana Menteri yang terinfeksi Covid-19 menjadi bukti bahwa protokol kesehatan berjalan dengan baik. “Saat kedatangan, seluruh delegasi dan juga media menjalani PCR (polymerase chain reaction),” kata Teuku Faizasyah kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Aturan yang sama juga berlaku untuk level kepala negara dan kepala pemerintahan. PM Kamboja yang terkonfirmasi positif Covid-19, terangnya, langsung memutuskan balik kanan, kemarin.
Bicara soal prokes, standar yang diterapkan di area KTT G20 memang sudah cukup tinggi. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, antigen, dan tes usap PCR. Bahkan, Nusa Dua sebagai area penyelenggaraan KTT telah di-lockdown sejak 11 November lalu. Kondisinya akan tetap begitu hingga besok, 17 November 2022.
Di sana, ada empat unit perawatan intensif mini, 23 klinik, 13 tim medis keliling, dan 400 staf medis dikerahkan selama KTT. Tak cuma itu saja, panitia juga menyiagakan 7 rumah sakit dengan total 1.350 tempat tidur, untuk mengakomodir peserta KTT yang perlu diisolasi karena Covid-19. Bahkan, Kapal Angkatan Laut KRI Wahidin Sudirohusodo juga akan stand-by di lepas pantai Nusa Dua sebagai rumah sakit terapung.
Menlu Rusia Juga Pulkam Duluan
Soal pulang kampung duluan, Hun Sen ternyata tak sendirian. Ada delegasi negara lain yang juga pulang cepat sebelum acara KTT G20 kelar.
Dia adalah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Menurut Kantor Berita Rusia, TASS, pesawat yang ditumpangi Lavrov telah meninggalkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, menuju Rusia.
Lavrov sempat mengikuti sejumlah kegiatan di KTT G20. Di Bali, ia berbicara tentang masalah ketahanan pangan dan energi di pertemuan pleno.
Termasuk sesi healthcare.
Selain itu, Lavrov juga diketahui mengadakan sejumlah pertemuan bilateral. Di antaranya dengan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Ia juga sempat berbicara singkat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.(RM.ID)
Discussion about this post