Sebenarnya, kata @zee_msglow, selu¬ruh rakyat Indonesia dan orang BPOM juga tahu bahwa BPOM yang salah. Hanya saja, BPOM tidak sadar diri dan malah sibuk menyalahkan sana-sini.
Selanjutnya
“Betul. Itu pun tidak mengakui kesala¬han malah lempar batu sembunyi tangan,” timpal @malampenuhbintangxx.
Akun @nathan_lina.10 meminta isi tuntutan terhadap BPOM yang diajukan dalam gugatan diperberat. Dia bilang, tuntutan meminta maaf masih kurang. Minimal, BPOM harus ada hukuman yang setimpal. “Enak banget donk minta maaf masalah selesai,” ujarnya.
“Hukumannya harus diperberat karena sudah menyangkut nyawa dan saya rasa banyak pasal yang bisa dikenakan dalam kasus ini,” tambah @martinn_naibaho.
Akun @irmamaii sudah curiga den¬gan pernyataan BPOM di awal-awal kasus obat sirup mencuat. “Saya merasa dibohongi. Bisa-bisanya bilang aman terus jadi tercemar, kaya main-main investigasinya, ini menyangkut nyawa anak lho,” ujarnya.
Akun @pendekardhamat mengung¬kapkan, kalau di negara luar, pejabatnya langsung mundur. Mereka juga tidak banyak kasih statement pembelaan.
“Finally ada yang buka suara dan perjuangkan konsumen,” tambah @julia.dwidjosiswojo.
Sementara, @megarystaa meminta konsumen tidak hanya menyalahkan BPOM. Seharusnya perusahaan obat, perusahaan bahan baku, semuanya harus dituntut. Bahkan, kalau perlu mereka dituntut secara pidana juga.
“Baiknya sih jangan BPOM saja, nang¬gung, Pemerintah sekalian yang lepas tangan, abai,” ujar @Lubis_MSyarif.
Akun @Lubis_MSyarif mengatakan, anggaran BPOM yang kecil dengan tang¬gung jawab besar, dapat kasus keracunan obat jadi kelihatan ketimpangannya da¬lam pengawasan obat dan makanan.
“Diaudit yuk bisa yuk. Berdosa loh kerja nggak sesuai job desk-nya, nggak amanah,” tutur @putriws2811. (RM.ID)
Discussion about this post