“Target kita nanti di tahun 2024, sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, menyampaikan, APJII sebagai asosiasi di bidang Teknologi Informasi dan menghimpun para penyelenggara konektivitas, sangat mendukung strategi besar Indonesia yang disampaikan Presiden.
Adapun terkait Hilirisasi Industri, Arif mengungkapkan, pentingnya hilirisasi industri karena sektor ICT adalah salah satu penyumbang angka impor komponen yang signifikan di Indonesia, khususnya untuk perangkat akses internet.
Hilirisasi industri, lanjut Arif, dapat dilakukan di sektor ICT dengan cara membangun industri elektronika. Sehingga Indonesia dapat menyuplai kebutuhannya dan masuk ke dalam global supply chain dengan barang produksi dalam negeri. Namun, jika masih memerlukan dukungan pengetahuan dan teknologi, menurut Arif, Indonesia dapat menjalin kerja sama local-global dalam industri manufacturing elektronica.
Selanjutnya, berkaitan dengan isu ekonomi hijau, lanjut Arif, APJII melihat Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai harapan dari para penyelenggara jasa internet di Indonesia. Karena selama ini permasalahan ketersediaan listrik menjadi salah satu kendala dalam pembangunan infrastruktur konektivitas internet di Indonesia. APJII berharap ke depannya infrastruktur internet dapat menggunakan EBT seiring rencana pemerintah melakukan penguatan industri baterai listrik nasional.
Adapun terkait dengan isu digitalisasi, Arif memastikan, APJII sangat mendukung strategi besar digitalisasi UMKM onboard platform digital. Penyelenggara jasa internet yang bernaung di dalam APJII tidak hanya berfokus pada penetrasi, tetapi juga pada edukasi kepada masyarakat maupun pelaku usaha UMKM agar keberadaan internet semakin memberikan manfaat dan mendukung peningkatan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat Indonesia.(RM.ID)
Discussion about this post