PANDEGLANG, BANPOS-Terkait jembatan Surianen yang ada di Desa Surianen, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang yang kondisinya sudah rusak dan mengkhawatirkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang akan melakukan perbaikan secara total pada tahun 2023 mendatang.
Kabid Bina Marga DPUPR Pandeglang, Ade Juliansyah mengatakan, pihaknya Bersama tim teknis telah melakukan survey, dari hasil survey tersebut jembatan itu harus dilakukan perbaikan total.
“Kita sudah melaksanakan survey pada hari Kamis (20/10) Bersama tim teknis, jembatan tersebut harus direhab secara total. Setelah dilakukan kajian perhitungan waktu, perbaikan total bisa dilakukan pada tahun 2023 mendatang,” kata Ade kepada BANPOS di Pandeglang, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika jembatan tersebut diperbaiki tahun ini, waktu dan anggaran yang dimiliki saat ini tidak memadai. Sehingga, untuk rehab total membutuhkan waktu dan anggaran yang cukup besar.
“Untuk tahun depan, perbaikan jembatan ini menjadi skala prioritas. Karena jika dilaksanakan sekarang tidak bisa karena waktunya sempit, rehab total untuk lantai kan harus pembongkaran dulu,” terangnya.
“Untuk anggaran secara keseluruhan sekitar Rp 600 juta lebih, itu harus dilelangkan. Kalau dilelangkan sekarang itu tidak bisa, karena waktunya tidak akan terkejar,” tambahnya.
Untuk saat ini, lanjut Ade, pihaknya sudah melakukan penanganan sementara dengan memasang plat baja sebelum dilakukan rehab total lantai atas jembatan.
“Penanganan sementara kita pasang plat baja dua lembar, tapi kita akan tambah lagi sementara sebelum dibangun lantai atasnya. Lantai atasnya itukan harus pake diafragma, karena diafragma yang dulu itu balok kayu dan nanti akan diganti menggunakan besi agar tahan lama,” jelasnya.
Ade menambahkan, saat ini jembatan Surianen masih bisa dilalui oleh kendaraan kecil dengan tonase tidak lebih dari empat ton untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Sekarang masih bisa dilewati kendaraan kecil, bukan kendaraan yang memuat barang yang tonasenya lebih dari empat ton. Minimal kalau tonasenya dua ton masih bisa, memang jembatan itu ada lima yang bolongnya dan sudah kita pasang empat plat besi,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, karena khawatir memakan korban, sejumlah warga Desa Surianen, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang melakukan perbaikan jembatan Surianen yang kondisinya rusak parah secara swadaya.
Perbaikan jembatan penghubung antar kecamatan tersebut dilakukan warga dengan cara dilakukan penambalan badan jembatan yang sudah berlubang menggunakan kayu.
Kepala Desa Surianen, Kecamatan Patia, Furkon mengatakan, warga bergotong royong melakukan perbaikan jembatan Surianen karena kondisinya sudah mengalami banyak kerusakan.
“Ditambal pakai kayu, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan saat pengendara melintas jalan tersebut. Sebab badan jembatan sudah banyak yang bolong,” kata Furkon kepada wartawan beberapa waktu lalu.(dhe/pbn)
Discussion about this post