“Bagaimana negara-negara di belahan dunia sana sedang sibuk dengan persoalan sampah plastik, kita justru sudah menemukan solusinya, dan dari Banten pula,” pungkasnya.
Karena dengan digitalisasi itu pertumbuhan ekonomi yang berbasis digital kedepannya akan sangat luar biasa, dan kita harus memanfaatkan itu sebagai satu langkah percepatan untuk ekonomi di Banten dan tentu agregasi tadi juga didiskusikan untuk dia menjadi platform nasional.
Dihubungi terpisah Dirut PT Agro Banten Mandiri (ABM) Saeful Wijaya mengatakan, pihaknya menyambut baik apa yang sudah direncanakan oleh Al Muktabar. Pihaknya sudah melakukan, salah satunya melalui Plaza Banten yang sudah terkoneksi dalam bela pengadaan yang mendapat izin dari LKPP.
“Plafom digital bela pengadaan pertama di Banten ini sudah bisa diakses secara luas dan sudah banyak digunakan pada transaksi bela pengadaan,” katanya.
Dikatakan Saeful, sampai tanggal 26 September 2022 ini tercatat sudah ada 601 transaksi dengan nominal besarannya yang mencapai Rp2 miliar. Jika dikalkulasikan dengan transaksi yang tertunda dan transaksi yang dibatalkan, jumlahnya mencapai 909 transaksi dengan nominal Rp5 miliar.
“Sebagian besar OPD dan Pemda di Banten sudah menggunakan Plaza Banten, karena di situ ada ribuan badan usaha maupun perorangan yang sudah terdaftar, tinggal kita search saja ingin menjadi produk sesuai kebutuhan. Insya Allah semuanya sudah lengkap,” ujarnya.
Diungkapkan Saeful, banyak keuntungan dengan bertransaksi di pengadaan Plaza Banten. Pertama dalam rangka peningkatan penggunaan produk lokal seperti yang saat ini sedang digencar-gencarkan oleh Presiden Jokowi, selanjutnya biaya adminnya juga sangat kecil dibandingakan dengan plafon digital lainnya. “Biaya administrasi kita hanya 1 persen dari nilai transaksi,” katanya. (RUS/AZM)
Discussion about this post