“Program TJSL BUMN ini bertujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, pembangunan lingkungan serta pembangunan hukum dan tata kelola bagi perusahaan. Berkontribusi pada penciptaan nilai tambah bagi perusahaan dengan prinsip yang terintegrasi, terarah dan terukur dampaknya serta akuntabel. Kemudian membina usaha mikro dan usaha kecil agar lebih tangguh dan mandiri serta masyarakat sekitar perusahaan,” kata Reza kepada BANPOS, Sabtu (27/8/2022).
Dikatakan Reza, tujuan TJSL BUMN dikemas dalam empat pilar yaitu Pilar Sosial, Pilar Ekonomi, Pilar Lingkungan serta Pilar Hukum dan Tata Kelola. Selain itu, dalam melaksanakan TJSL, Krakatau Steel membagi menjadi dua program besar.
“Dalam melaksanakan TJSL, Krakatau Steel membaginya menjadi dua program besar yaitu Program Pendanaan UMK dan Program Bantuan Sosial,” ujarnya.
Berdasarkan catatan yang ada di Community Development Department PT Krakatau Steel, terdapat jumlah mitra binaan lebih dari 9.000 mitra telah mendapat bantuan berupa Pinjaman Modal Usaha selama kurun waktu 1992-2021.
Karena menurut Reza, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Sebab UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573 triliun.
Namun, lanjut Reza tidak dipungkiri bahwa hadirnya pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh UMKM terdampak. Bahkan berdasarkan Survei Komunitas UMKM Naik Kelas bulan April 2020 lalu, 83 persen UMKM berpotensi gulung tikar.
Dipaparkan Reza, UMKM mulai menggeliat kembali pada Juli 2021 seiring pelonggaran PPKM Darurat, meskipun masih banyak pelaku usaha yang menunggu dan mengamati (wait and see) guna menemukan saat yang tepat untuk membuka kembali usahanya.
Disini lain, mulai pulihnya sektor UMKM tak lepas dari peran pemerintah menyediakan stimulus melalui berbagai kebijakan seperti tambahan bantuan modal, restrukturisasi pinjaman, keringanan pembayaran tagihan listrik, dan kebijakan pembiayaan lainnya.
Discussion about this post