BADAK Jawa atau Rhinoceros Sondaicus yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten kini bisa dilihat secara langsung di Kampung Mangrove Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Pandeglang.
Namun binatang purba yang berada di sana bukan hewan sebenarnya. Badak Jawa yang ada di Kampung Mangrove Patikang ini hanya berbentuk patung yang menyerupai badak, dengan ukuran nyaris sama dengan badak dewasa sesungguhnya.
Secara sekilas memang terlihat replika hewan ini mirip badak sesungguhnya. Patung badak ini sengaja “dipelihara” oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Putri Gundul, Desa Citeureup. Tujuannya, untuk dijadikan bahan ajar atau edukasi bagi siapapun.
“Saya membuatnya untuk mengedukasi agar kita tahu bahwa habitat Badak Jawa harus dilestarikan, dan sewajarnya icon Kabupaten Pandeglang ini ditempatkan di lain tempat, atau di luar habitat aslinya,” ungkap Ketua Pokdarwis Putri Gundul, Deden Sudiana, Senin (20/6).
Ia menjelaskan, patung Badak yang berada di tengah rawa hutan mangrove itu dibuat oleh seorang seniman dari Sanggar Kreatif Rumah Tukik Ujung Kulon.
Deden mengaku, sejak tahun 2016 ia bersama Pokdarwis Putri Gundul terus berbenah untuk mewujudkan objek wisata berbasis edukasi di Desa Citeureup. Upaya itu lambat laun mulai terwujud.
Deden berharap dengan adanya objek wisata edukasi di Desa Citeureup, dapat menumbuhkan kesaaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian mangrove.
“Pohon Mangrove penting untuk dilestarikan. Mudah-mudahan dengan adnaya Kampung Mangrove Patikang dapat menumbuhkan kesadaran itu,” pungkasnya. (RUS/AZM)
Discussion about this post