“Ada yang meninggal, Kecamatan Walantaka 2 orang, Kecamatan Curug 3 orang, Kecamatan Taktakan 2 orang, Kecamatan Kasemen 3 orang dan lainnya, total ada 17 orang, penyebab kematiannya adalah perdarahan dan pandemi Covid-19,” tandasnya.
Senior Program Manager MPHD Banten, Astried Adhania Raintung, menyampaikan bahwa memang tidak seluruh daerah bahkan di satu Provinsi lun tidak seluruhnya mendapat kesempatan tersebut. Berdasarkan keputusan dari Kementerian Kesehatan, program MPHD dipilih daerah yang memiliki rumah sakit terbanyak di Provinsi Banten dan juga kematiannya juga yang banyak.
“Daerah lainnya belum, karena memang ada waktunya mungkin tiap-tiap kabupaten kota untuk mendapatkan intervensi tapi memang untuk saat ini baru berprioritas pada 6 kabupaten kota selain Kabupaten Kota selain Kabupaten Pandeglang dan Rangkas,” terangnya.
Ia menegaskan, untuk daerah lainnya yang dianggap layak mendapatkan program MPHD namun belum tersentuh, pihaknya menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan. Sebab, dalam hal ini pihaknya ditunjuk sebagai pelaksana program.
“Untuk intervensinya bisa pendampingan rumah sakit swasta, pendampingan klinik dan pendampingan praktek mandiri bidan dari sisi klinisnya,” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post