Diakui Agus, pihaknya sebagaimana arahan dari Bapak Pj Gubernur Banten Al Muktabar sangat serius melakukan berbagai cara dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan wabah PMK ini, apalagi saat ini menghadapi Idul Qurban.
“Pak Mentan juga memberikan amanat agar penanganannya harus serius jangan sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan Agus, keseriusan itu penting dilakukan sebab jika dibiarkan akan menimbulkan dampak pada perdagangan ternak, termasuk potensi adanya berbagai pihak yang bisa saja memanfaatkan situasi mengambil keuntungan sempit didalamnya.
“Mentan mengajak semua pihak terlibat dalam penanganan PMK, melalui antisipasi, adaptasi, dan kolaborasi. Selanjutnya ada tiga agenda aksi yakni agenda temporary/transisi, agenda permanen,” ucapnya.
Selain itu beberapa hal harus sangat diperhatikan saat ini diantaranya pendirian posko/crisis center di setiap daerah, pengetatan lalulintas hewan terutama dari daerah terinfeksi ke daerah bebas. Lalu stok obat-obatan dan vitamin harus cukup, utamanya di daerah terinfeksi.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Setiap daerah harus melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak, pelatihan atau refresher bagi para petugas lapang, pengendalian pemotongan hewan di RPH (Rumah Potong Hewan) serta tidak boleh menimbulkan kepanikan di masyarakat,” tuturnya.