Aturan saat ini mengamanatkan isolasi tujuh hari untuk kasus positif.
Malaysia sepenuhnya membuka perbatasannya pada 1 April lalu. Dua tahun setelah membatasi akses keluar masuk karena pandemi Covid.
Negara yang kini dipimpin oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob itu melaporkan 3.361 kasus baru Covid-19 pada Selasa (26/4). Meningkat dibanding jumlah kasus positif pada Senin (25/4), yang mencapai angka 2.478.
Jumlah kasus telah menurun di Malaysia selama beberapa minggu terakhir, dengan lima digit kasus harian terakhir dilaporkan pada 13 April. Puncak lebih dari 30 ribu kasus harian tercatat pada bulan Maret.
Hingga Selasa (26/4), lebih dari 16 juta atau 68,1 persen populasi orang dewasa telah menerima dosis booster mereka. Sementara 97,6 persen masyarakatnya, telah menyelesaikan vaksinasi.
E-Paper BANPOS Terbaru
Situs COVIDNOW Kementerian Kesehatan Malaysia menyebut, lebih dari 81,5 persen dari total populasi telah divaksinasi penuh.
Sejak awal pandemi, Malaysia telah melaporkan lebih dari 4,4 juta kasus COVID-19, dengan lebih dari 35.500 kematian.
Masih Pandemi
Ketika ditanya apakah jumlah kasus positif turun karena masyarakat enggan melaporkan hasil tes Covid mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri, Khairy mengatakan, tingkat positif masih pada level yang dapat diterima.
“Kalau kita lihat, pelaporannya memang menurun. Tapi, kita masih menerima rata-rata lebih dari 50 ribu laporan per hari. Yang penting adalah tingkat positifnya. Jika pelaporannya menurun dan angka positifnya tetap rendah, maka itu cukup memberikan gambaran yang akurat tentang penyebaran kasus Covid,” terang Khairy.
Tingkat positif pada Rabu (27/4) ada di sekitar angka 6 persen. Sehari sebelumnya, 5 persen.
“Tingkat positifnya dikendalikan, antara 5 dan 10 persen. Ini adalah tingkat yang dapat diterima,” ucap Khairy.
Namun, Khairy menyarankan masyarakat agar tetap berhati-hati, karena pandemi Covid belum usai.
“Kami belum mencapai tempat, di mana kami dapat menyatakan bahwa pandemi telah berakhir. Kita masih dalam masa pandemi. Kita masih perlu berhati-hati. Kami masih akan memantau situasi di luar negeri, sehubungan dengan varian baru,” beber Khairy.