“Orang-orang Saudi mungkin kaya dan dermawan. Tapi, mereka tidak akan memberi hadiah uang yang begitu besar kepada seorang pemimpin asing, atas perannya dalam membantu orang-orang Palestina,” sambungnya.
Mahathir juga menyoroti fakta adanya uang dan barang-barang mahal yang ditemukan di paviliun Najib.
Awalnya, polisi mengklaim uang dan barang-barang tersebut dibeli dengan uang dari 1MDB.
Belakangan dikatakan, pemerintah tidak dapat membuktikan bahwa uang dan pembelian barang-barang mewah itu adalah uang yang dicuri dari pemerintah. Terutama dari 1MDB.
Hingga akhirnya diputuskan, uang dan hadiah itu dikembalikan kepada Najib. Karena itu adalah hadiah untuknya.
“Penyelidikan terhadap sumber uang itu tidak menyeluruh. Kemungkinan besar, itu bukan hadiah. Bayangkan, Raja Saudi memberikan begitu banyak tas mewah kepada Rosmah. Tidak ada dokumen yang bisa membuktikan ini. Tapi, toko perhiasan di New York mengklaim mereka menjual perhiasan ke Rosmah. Apakah otoritas Malaysia menyelidiki ini?” papar Mahathir.
Jika Najib tidak dapat membuktikan bahwa hadiah itu adalah hadiah, pemerintah semestinya tidak boleh memberikan uang dan hadiah itu kepada Najib.
“Bukti bahwa ini adalah hadiah tidak memadai. Pemerintah harus menahan uang dan hadiah, sampai terbukti sumbernya. Saat ini, tidak ada yang tahu ke mana sisa 42 miliar ringgit itu pergi. Diduga Jho Low yang mengambil uang itu. Jho Low dituding, karena dia tidak bisa dihubungi. Tak mungkin menyelidiki dia,” pungkas Mahathir, yang akan berusia 97 pada 10 Juli mendatang. [HES/RM.ID]
Discussion about this post