LEBAK, BANPOS – Terkait seruan aksi nasional yang digaungkan oleh mahasiswa yang dipelopori Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan akan dilaksanakan hari ini (11/4) di Jakarta, ratusan warga Lebak mengaku akan berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa, karena merasa tidak puas atas kinerja dan kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo.
Namun, dua perguruan tinggi negeri di Banten mengaku akan absen dalam aksi hari ini, akan tetapi tetap mendukung pergerakan di Jakarta dengan menyiapkan aksi yang akan dilaksanakan secara lokal di Banten.
Bobi, salah satu peserta aksi yang berasal dari Lebak mengatakan, jika dirinya bersama warga lainnya berangkat ke Jakarta untuk bisa bergabung dengan mahasiswa untuk menyampaikan suara rakyat.
“Kita akan menyampaikan aspirasi dan menyuarakan hati nurani rakyat. Kita sudah jenuh dengan pemerintahan yang selama ini dinilai tidak pro rakyat, sehingga rakyat Indonesia sengsara dengan adanya kenaikan harga minyak goreng, kenaikan BBM serta adanya rencana kenaikan Gas LPG 3 Kg dan adanya isu 3 periode,” kata Bobi, Minggu (10/4) kepada wartawan.
Ia menjelaskan, adapun aspirasi massa yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa bersama mahasiswa yakni meminta kepada Presiden Joko Widodo dan kroninya menyudahi segala intrik yang berdampak pada kegaduhan di masyarakat.
“Kami warga Lebak yang berangkat ke Jakarta dan ikut bergabung dengan mahasiswa untuk melakukan aksi menginginkan kehidupan yang lebih baik, sejahtera di Negeri Republik Indonesia yang kami cintai,” ucapnya.
Ia menambahkan, berangkatnya massa ke Jakarta berdasarkan hati nurani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Dan berangkatnya massa ke Jakarta tidak ada yang membiayai alias dengan uang pribadi.
“Saya yakin rakyat Indonesia pasti mendoakan langkah kami. Semoga perjuangan adik-adik mahasiswa dan saudara-saudara kami yang akan melakukan aksi unjuk rasa besok mendapat ridho Allah SWT, amin,” katanya.
Terpisah, dua perguruan tinggi negeri (PTN) di Provinsi Banten, Untirta dan UIN SMH Banten, absen terlibat aksi unjuk rasa di Jakarta yang hari ini. Untirta beralasan bahwa mereka kekurangan informasi terkait aksi hari ini. Sementara UIN lebih memilih untuk menggelar aksi massa di daerah.
Presiden Mahasiswa (Presma) Untirta, Ryco Hermawan, dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa ada sejumlah pertimbangan yang membuat mereka absen aksi di Jakarta. Salah satunya berkaitan dengan informasi.
“Karena menimbang satu dan lain hal yang membuat perhitungan dalam eskalasi nasional yang masih membutuhkan kejelasan, juga informasi yang pasang surut,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang BANPOS terima, Minggu (10/4).
Menurutnya, dengan menghadapi minimnya informasi, dikhawatirkan massa aksi dari Untirta hanya akan menjadi massa yang tak tahu arah dan tujuan. “Kekhawatiran jika kami memaksakan turun pada tanggal 11 nanti, hanya menjadi masa aksi bias saja,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya bersikap untuk tidak ikut turun aksi di Jakarta. Kendati demikian, Ryco menuturkan jika pihaknya mendukung gerakan yang dilakukan oleh sejumlah elemen mahasiswa, seperti BEM SI
“Maka dari itu, kami dari BEM KBM Untirta menyatakan sikap untuk tidak turun ke jalan pada tanggal 11 di Jakarta, dengan catatan masih berada dalam barisan dan nafas perjuangan yang sama, juga secepatnya akan mengadakan aksi di lingkup daerah,” ungkapnya.
Wakil Presma UIN SMH Banten, Wildan Mufti, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan konsolidasi dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya. Namun, konsolidasi itu akan didorong untuk gerakan aksi di daerah.
“DEMA UIN hari ini kami masih di tahap konsolidasi di setiap basis dan simpul-simpul kampus. Sikap KBM dan beberapa organisasi di UIN akan dorong aksi di daerah,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Lantaran masih melakukan konsolidasi, maka kecil kemungkinan pihaknya akan ikut serta dalam unjuk rasa yang dilakukan di Jakarta hari ini.
“Kemungkinan sedikit yang akan ke Jakarta, kami fokus buat di daerah. Kampus-kampus dan organisasi yang hari ini konsolidasi akan kami fasilitasi untuk melakukan konsolidasi terbuka. Insyaallah di hari Senin,” tandasnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya akan melakukan penutupan jalan di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat saat aksi mahasiswa pada Senin (9/4).
“Jalan Medan Merdeka Barat akan ditutup pukul 08.30 WIB, karena akan dipasang pagar kawat dan juga water barrier di kedua arah,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Minggu (10/4).
Dia menjelaskan, arus lalu lintas tersebut akan dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan dan Budi Kemuliaan. Rute Harmoni arah ke Istana Negara, juga akan ditutup.
Tak hanya di kawasan Istana Negara, Polda Metro Jaya juga melakukan rekayasa arus lalu lintas di kawasan Gedung DPR/MPR RI. Situasi menyesuaikan.
“Bila massa cukup banyak, arus lalu lintas akan ditutup di bawah Jembatan Layang. Serta akan dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda,” imbuhnya.(MRA/HER/DZH/PBN/RMID
Discussion about this post